Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kecantikan Bunaken yang Terancam

2 November 2017   18:28 Diperbarui: 2 November 2017   21:31 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang sore saya habiskan waktu snorkeling dengan membawa sedikit remah biscuit untuk memancing ikan mendekat. Berenang dikelilingi puluhan ikan warna -- warni di atas terumbu karang menjadi pengalaman yang fantastis.

Sayang pada bulan -- bulan tertentu saat musim musim hujan banyak sampah yang merapat ke pulau-pulau di kawasan Bunaken.

Menurut Ari Subiantoro, sampah-sampah tersebut tidak hanya berasal dari Kota Manado. Ada tujuh sungai yang bermuara di teluk Manado dan langsung menuju laut lepas ke arah kawasan Taman Nasional Bunaken. Bisa dibayangkan saat musim hujan lalu ditambah hembusan angin barat. Sampah itu akan ikut hanyut ke arah kawasan Bunaken.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dia juga menceritakan lebih lanjut, "Setiap sebulan sekali, seluruh stakeholder terkait, khususnya dari pemerintah diwajibkan oleh Gubernur untuk ikut piket bergiliran  membersihkan sampah dari laut. Tidak tanggung-tanggung kadang, sampah yang kami pungut bisa lebih dari 1 ton".

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Mungkin perlu dipasang saringan berupa jeruji besi di tiap badan sungai yeng menuju laut, namun bila kebiasaan membuang sampah sembarangan tetap dianggap sepele. Semua upaya pun tampaknya akan sia-sia.

Jangan sampai masalah sampah menjadi catatan buruk bagi pelancong mancanegara yang memang ingin berniat menikmati keelokan alam Bunaken. Penanganan sampah adalah penanganan hulu dan hilir. Kebiasaan masyarakat setempat dan wisatawan yang mengganggap sepele masalah sampah harus diperbaiki, bahkan jika perlu harus ditindak tegas. Agar moleknya Teluk Manado yang mendunia tidak ternoda.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Cerita dan Foto : Khulfi M. Khalwani

Keterangan : Perjalanan saya ke Manado ini sebenarnya berlangsung hampir 5 bulan yang lalu (Juni). Meskipun kurang update, yah minimal bisa sedikit berbagi catatan yang tersimpan dalam memori laptop untuk kawan-kawan blogger ^^

Semoga kita semakin mencintai dan menjaga alam yang meberikan berbagai nilai untuk kita ^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun