Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ujung Kulon, Surga di Ujung Barat Pulau Jawa

23 Desember 2016   14:35 Diperbarui: 2 Maret 2017   00:00 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Backpacking aku kali ini diawali oleh perkenalanku dengan seorang mahasiswi asal Jepang di kota Bogor. Sebut saja namanya Sakakibara (23). 

Aku yang belum tahu banyak tentang Ujungkulon dipaksa menjadi tahu, karena setelah beberapa kali bertemu, dia mengatakan memiliki free days dan memohon untuk ditemani ke Ujungkulon. Dia berkata telah mendengar keindahan salah satu situs warisan alam dunia ini dari dosennya di Jepang.

Setelah menghubungi teman alumni kampus yang asal Banten dan membaca tulisan di berbagai blog terkait Ujungkulon, akhirnya akupun mengiyakan ajakannya. Tujuan utama kami adalah pulau Peucang. Pantai pasir putih, terumbu karang, perairan laut yang biru jernih yang sangat ideal untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing,  snorkeling dan tempat ideal bagi pengamatan satwa seperti rusa di habitat  alaminya.

menuju peucang @khulfi m khalwani
menuju peucang @khulfi m khalwani
Jum’at siang 02.00 pm kami melaju dari kota Bogor melewati Dramaga – Leuwiliang – Jasinga  –  Rangkas Bitung – Pandeglang – Labuan – Cibaliung – Cimanggu – Desa Sumur.  

Setelah melewati nuansa hutan sengon dan jabon di Jasinga, lalu menghirup aroma pantai diiringi pemandangan Sunset setelah melewati Labuan, barulah jam 06.30 malam kami sampai di Cimanggu. Disini kami bertemu dengan kang Aip  yang memang aseli putera Banten.

laut bebas @khulfi m khalwani
laut bebas @khulfi m khalwani
Sambil makan malam dengan tumis cumi dan peuteuy, kang Aip menjelaskan, bahwa untuk mencapai Ujungkulon baiknya melewati desa Tamanjaya yang merupakan lokasi pintu masuk utama dengan berbagai fasilitas, seperti pusat informasi, wisma tamu, dermaga, sumber air panas. Namun lokasinya kurang lebih 1 jam perjalanan setelah desa Sumur. 

Namun mengingat mulai larut malam, kang Aip menawarkan untuk menginap di rumah mertuanya yang juga merupakan mantan kepala desa di desa Sumur. Tanpa basa-basi kami pun mengiyakan. Sebenarnya sudah ada beberapa penginapan di desa Sumur bahkan ada yang menyediakan paket tour dan kapal motor untuk turis yang memang berniat wisata atau memancing ikan. Tapi kalau ada sesama alumni kenapa tidak.

Selesai makan di Cimanggu, kami mengikuti motor trail kang Aip dari belakang. Jalan menuju desa Sumur masih manusiawi untuk city car yang saya kemudikan. Nyayian ombak, sayup terdengar dari sebelah kanan jalan yang kami lalui.  

Kurang dari 1 jam kami sampai di desa Sumur dan kang Aip langsung mengenalkan kami dengan kang Hudan, salah seorang warga lokal yang juga pemilik motel & paket wisata disana. Syukurnya besok pagi akan ada trip ke pulau Peucang dengan rombongan tamu dari Jakarta yang akan dipimpin langsung oleh kang Hudan.

bagang @khulfi m khalwani
bagang @khulfi m khalwani
Biasanya untuk trip 2 days 1 night dari Jakarta to Peucang, biayanya @Rp 850ribu sudah include tranportasi JKT- Sumur PP, sewa kapal, makan 5 kali, tiket masuk, Canoing, sewa alat snorkling dan penginapan (room sharing) di Peucang. Dengan sedikit proses tawar-menawar ala anak Fahutan dan diiringi tatapan mengiba dari seorang mahasiswi Jepang, akhirnya kami pun diperbolehkan bergabung dan bahkan diberi diskon 50%.

Sabtu pagi jam 7 di depan pasar dekat kantor desa Sumur kami berkumpul. Melangkah diantara para penjaja ikan segar lalu naik sampan bermesin untuk menuju kapal kayu yang lebih besar, yang telah menunggu di antara “bagang” (rumah apung perangkap ikan) yang berjarak kurang lebih 500 meter dari pantai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun