Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyesap Suasana Hening Pengasingan Bung Karno, Khalwat Semalam di Parapat

18 Maret 2024   23:26 Diperbarui: 21 Maret 2024   00:14 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bung Karno dan K.H. Agus Salim berjalan bersama dengan latar gazebo di rumah pengasingan Parapat dipajang di teras belakang rumah (Dok. Pribadi)

Foto kenangan dengan latar restoran bukit Simarjarunjung pada tahun 2009 (Dok. Pribadi)
Foto kenangan dengan latar restoran bukit Simarjarunjung pada tahun 2009 (Dok. Pribadi)

Kami, para orang tua yang rerata sudah jelita (menjelang lima puluh tahun) menyesap memori masa lalu dengan cara masing-masing di bukit Simarjarunjung selama lebih kurang 90 menit. Perjalanan lanjutan sejauh 36,8 km dari Simarjarunjung hingga Parapat kami tempuh selama 1 jam. Tiba di tempat kami menginap, mess Marihat milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, pada pukul 15.00 WIB.

Lokasi mess ini bisa dikatakan sebagai titik akhir dari rute jalan darat berliku. Mulai dari Simarjarunjung hingga Parapat, jalanan naik turun di antara rimbunnya kanopi pohon-pohon pinus berukuran besar.

Mess ini berada di tepian danau Toba yang menjorok ke arah danau, dan hanya berjarak sekitar 1,7 km ke pelabuhan Ajibata. Tempat penyeberangan dari Parapat ke pulau Samosir.

Berada di puncak bukit, berdiri kokoh sebuah bangunan tua yang menawan dan sangat terawat. Dengan gagah menghadap bebas ke hamparan danau Toba dan pulau Samosir. Ini adalah rumah pengasingan Bung Karno di Parapat.

Rumah tempat pengasingan Bung Karno di Parapat, Sumatera Utara menghadap ke arah danau Toba (Foto: Dok. Pribadi, 11/03/2024)
Rumah tempat pengasingan Bung Karno di Parapat, Sumatera Utara menghadap ke arah danau Toba (Foto: Dok. Pribadi, 11/03/2024)

Memandang danau Toba dan pulau Samosir di kejauhan dari gazebo rumah Pengasingan Bung Karno di Parapat (Dok. Pribadi)
Memandang danau Toba dan pulau Samosir di kejauhan dari gazebo rumah Pengasingan Bung Karno di Parapat (Dok. Pribadi)

Gambaran ini sebagaimana pernah dituliskan oleh Cindy Adams dalam otobiografi Bung Karno yang berjudul "Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia." Bung Karno melukiskan rumah pengasingannya di Parapat ini sebagai tempat peristirahatan yang indah tapi tidak mudah dijangkau.

"Rumah itu di tiga sisinya dikelilingi air. Bagian belakang rumah berupa tanah darat, yang dapat dicapai melalui jalan berkelok-kelok," kata Bung Karno.

Rumah pengasingan Bung Karno berada di atas bukit menghadap ke arah Danau Toba (Dok. Pribadi) 
Rumah pengasingan Bung Karno berada di atas bukit menghadap ke arah Danau Toba (Dok. Pribadi) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun