Kami berfoto sambil berjabat tangan di teras depan masjid yang tampak meriah dengan anak-anak sekolah yang sedang bermain dan ibu-ibu yang duduk-duduk menanti anaknya pulang sekolah.
Barangkali karena terbawa suasana terkait nama masjid yang mengandung semangat pergerakan kemerdekaan dan nasionalisme Indonesia ini, kami berjabat tangan sangat erat. Tanpa bicara pun kami sepertinya sama-sama mengaku bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu, dan menjunjung bahasa persatuan, Indonesia.
Suwun, Pak!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!