Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengunjungi Lau Kawar, Danau Eksotis di Kaki Gunung Sinabung

1 Oktober 2022   15:17 Diperbarui: 2 Oktober 2022   01:01 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akses jalan sudah cukup baik dengan kondisi jalan aspal hotmix, meskipun ada beberapa titik dengan kondisi kerusakan sedang tapi tetap dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Terutama pada saat ini, pengunjung danau Lau Kawar juga semakin banyak berasal dari daerah Langkat, karena akses jalan tembus Langkat -- Karo yang sudah bagus dan bisa ditempuh kurang dari 2 jam saja dari kota Binjai.

Danau Lau Kawar memang memiliki pesona alam yang eksotis sekaligus terlindung oleh penjagaan Sinabung dan puncak Lancuk yang terkesan mistis. Deleng Lancuk adalah salah satu puncak di kawasan lindung sekitar danau Lau Kawar yang bertetangga dengan gunung Sinabung.

Danau Lau Kawar berada dalam lindungan gunung Sinabung pada sebuah rentang masa kejayaan yang cukup panjang, lebih dari 400 tahun hingga erupsi kembali pada 2010. Keduanya telah dikenal oleh warga sekitar Tanah Karo sebagai simbol kesuburan dan kesatuan kultural masyarakat Karo. Namun, ia juga ternyata dapat menebarkan ancaman bahaya melalui erupsi.

Sinabung sudah cukup lama tidak menunjukkan aktivitas yang mengancam dan membahayakan beberapa waktu belakangan ini. Namun, perlu mengenal riwayat erupsi Sinabung sebagai upaya untuk bisa lebih adaptif hidup berdampingan dengan sumber berkat sekaligus ancaman. Danau Lau Kawar adalah sebuah destinasi wisata eksotis yang perlu dijaga kelestariannya.

Kabut menyelimuti permukaan danau Lau Kawar (Dok. Pribadi)
Kabut menyelimuti permukaan danau Lau Kawar (Dok. Pribadi)

Memancing di tengah danau Lau Kawar (Dok. Pribadi)
Memancing di tengah danau Lau Kawar (Dok. Pribadi)

Kabut turun menyelimuti permukaan danau, begitu pun puncak Sinabung di sebelahnya yang semakin berselimut kabut pekat. Suhu udara terasa semakin dingin menusuk tulang, pertanda sudah saatnya kembali pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun