Di pulau ini terdapat penangkaran penyu hijau (green turtle). Penyu hijau ini termasuk satwa yang berada di ambang kepunahan. Penangkaran penyu jenis ini hanya ada dua di Sumatera, yakni di Pulau Mentawai, Sumatera Barat, dan di Pulau Teluk Nibung ini.
Kita bisa berfoto dengan penyu hijau dan juga ikut berdonasi secara sukarela untuk membantu warga desa dalam melanjutkan upaya pelestarian penyu hijau di lokasi penangkaran ini. Selain itu kita bisa juga menyusuri gampong (kampung) Teluk Nibung yang termasuk salah satu permukiman tua yang sudah ada sejak lama di gugusan Pulau Banyak.
Di Teluk Nibung juga ada satu pantai yang menarik untuk dikunjungi, namanya pantai Ujung. Meskipun lokasi pantainya tidak seluas pantai pada pulau-pulau yang sudah dibahas sebelumnya, di pantai ujung juga kita bisa tetap berenang, berfoto, dan menikmati pantai pasir putihnya.
Sayangnya, karena kami pulang sudah terlalu sore, ditambah cuaca yang juga hujan dan berangin, perjalanan pulang pada pukul 18.30 dari Pulau Teluk Nibung ke Pulau Balai pun lebih berombak dari pada perjalanan di hari sebelumnya.Â
Dua rombongan wisatawan lainnya dengan perahu yang lebih kecil bahkan harus ikut menumpang di kapal kayu yang kami tumpangi karena ombak cukup besar di tengah perjalanan pulang itu.
Oh ya, kapal yang kami tumpangi selama melakukan island hopping di Pulau Banyak bernama lambung KM. Putra Sulung. Para awaknya adalah penduduk setempat di Pulau Banyak.
Hari Keempat, Island Hopping ke Pulau Asok