Kembali ke Malin Kundang. Kepuasan bisa berkunjung ke pantai Air Manis dan melihat apa yang disebut sebagai batu Malin Kundang itu tidak ada kaitannya dengan pembuktian apakah cerita rakyat itu benar atau tidak.
Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, menurut Gusti Asnan, sejarawan dari Universitas Andalas Padang, cerita Malin Kundang merupakan cerita rakyat turun temurun yang sudah ada sejak lama, sejak zaman Jepang. Hanya saja, menurut Gusti, kebenaran batu Malin Kundang itu tidak ada dalam sejarah.
"Dulunya itu batu biasa dan ada mirip kapal. Tapi sejak tahun 1980-an, batu tersebut dibuat oleh Pemkot Padang benar-benar mirip kapal dan orang bersujud," kata Gusti. Tindakan itu menurut sang sejarawan bisa saja untuk menarik minat wisatawan datang berkunjung ke pantai tersebut.
Namun, yang jelas cerita rakyat ini sudah cukup berhasil menjadikan tempat ini menjadi salah satu lokasi berfoto yang difavoritkan di sekitar pantai Air Manis.
Pengalaman di dunia nyata masa kini yang terkait dengan segala cerita atau kisah dari masa lalu yang bisa dikunjungi pastilah menarik minat banyak orang untuk mendatanginya. Setidaknya mereka yang pernah mendengar, melihat, dan mengetahuinya akan menganggap kunjungan ke tempat-tempat itu sebagai sebuah momen nostalgia.
Sementara itu, bagi yang tidak pernah mendengar, melihat, dan mengetahui cerita atau kisah di balik sebuah tempat maka tidak mengeherankan bila ia akan menikmatinya dari sisi lain dan menurut sudut pandangnya sendiri.
Pantai Air Manis ini berada di balik gunung Padang, wilayah selatan Kota Padang. Dari kota Padang kita akan terlebih dahulu menanjak perbukitan menuju ke lokasi pantai. Jadi menuju pantai ini kita bisa sambil menikmati pemandangan indah alam perbukitan.
Di hamparan bibir pantainya yang lapang dan landai, nyatanya banyak anak-anak yang lebih suka bermain ATV yang memang banyak disewakan di tempat ini. Harga sewanya sekitar Rp100.000 per jam.
Bahkan, usia tidak bisa menjerat para orang tua untuk hanya sekadar berjongkok saja di sekitar batu Malin Kundang. Mereka pun lebih suka berkeliling pantai naik beca. Apa pun itu, selalu ada cerita baik di balik suksesnya sebuah perjalanan wisata maupun suksesnya perjalanan sebuah objek wisata.
Salam nostalgia.