Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengunjungi Istano Rajo Basa, Peninggalan Kebesaran Kerajaan Pagaruyung

23 Februari 2022   22:51 Diperbarui: 24 Februari 2022   19:03 2646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bika daun taleh di pinggir jalan raya sekitar Lubuk Alung, Sumatera Barat (Dokumentasi Pribadi)

Riwayat kekuasaan kerajaan Pagaruyung bertahan selama lima abad. Kerajaan ini mengalami kemunduran hingga akhirnya runtuh karena peristiwa perang Padri.

Baca juga: Dari Kabanjahe ke Lubuk Basung, Sepotong Catatan dari Ruas Jalan Lintas Barat Sumatera

Perang Padri merupakan peperangan di wilayah Kerajaan Pagaruyung pada rentang tahun 1803-1838 yang berawal dari adanya perbedaan prinsip antara kaum Padri dan kaum adat Sumatra Barat terkait agama. Sultan Alam Bagagarsyah merupakan raja terakhir kerajaan Pagaruyung.

Bangunan Istana Pagaruyung yang berdiri saat ini bukanlah bangunan asli. Bangunan aslinya berada di Bukit Batu Patah.

Bangunan aslinya habis terlahap api saat terjadinya kebakaran pada tahun 2007. Oleh pemerintah daerah setempat bangunan Istana Pagaruyung ini telah direnovasi dan ditetapkan sebagai cagar budaya. Bahan bangunan ini sebagian besar terbuat dari kayu, anyaman bambu, dan atapnya dari ijuk.

Tiga Tingkatan Bangunan Istano Rajo Basa Pagaruyung

Bangunan Istana Pagaruyung memiliki tiga tingkat yang masing-masing berbeda fungsinya. Lantai satu atau tingkat paling bawah berupa sebuah ruang besar dengan singgasana raja pada bagian tengahnya. Fungsinya adalah sebagai area aktivitas utama pemerintahan kerajaan.

Ruangan lantai satu Istano Rajo Basa Pagaruyung (Dokumentasi Pribadi)
Ruangan lantai satu Istano Rajo Basa Pagaruyung (Dokumentasi Pribadi)
Menurut penjelasan dari pemandu, bilik sebelah kanan di lantai pertama itu adalah bilik raja dan ratu, sedangkan bilik sebelah kiri adalah bilik orang tua raja. Sementara itu pada bagian belakang singgasana terdapat tujuh buah bilik sebagai bilik-bilik putri raja yang sudah menikah.

Menikmati pemandangan sekitar halaman istana dari lantai dua Istano Rajo Basa Pagaruyung (Dokumentasi Pribadi)
Menikmati pemandangan sekitar halaman istana dari lantai dua Istano Rajo Basa Pagaruyung (Dokumentasi Pribadi)

Lantai dua atau tingkat kedua adalah ruang bagi para putri raja yang belum menikah. Dengan jendelanya yang besar-besar, sangat nyaman menikmati pemandangan sekitar halaman istana dari lantai dua ini.

Lantai tiga atau tingkat yang paling atas disebut juga dengan anjung peranginan. Ini merupakan tempat raja dan permaisurinya bersantai sambil menikmati pemandangan sekitar istana. Selain itu, tingkat yang paling atas ini juga berfungsi sebagai bilik penyimpanan senjata pusaka kerajaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun