Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyinggahi Bukittinggi, Menjemput Kenangan tentang Bung Hatta

19 Februari 2022   23:21 Diperbarui: 20 Februari 2022   15:02 1954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Pelarian Lobang Jepang, Bukittinggi, Sumatera Barat (Dok. Pribadi)

Di sekitar lokasi ini juga tersedia kios UMKM yang berjejer rapi di luar lokasi taman. Selain berfoto ria bersama keluarga dengan latar jam gadang yang legendaris, kita juga bisa membeli oleh-oleh di sini.

3. Pasar Bawah dan Pasar Atas

Masih di sekitar kawasan Jam Gadang, ada lokasi pasar tradisional. Ada yang disebut dengan Pasar Atas dan yang satu lagi Pasar Bawah.

Pasar Atas dekat dengan Jam Gadang. Sementara itu tinggal menuruni anak tangga dari lokasi Jam Gadang adalah Pasar Bawah.

Pasar Bawah, Bukittinggi, Sumatera Barat (Dok. Pribadi)
Pasar Bawah, Bukittinggi, Sumatera Barat (Dok. Pribadi)

Makan masakan Padang di Pasar Bawah, Bukittinggi, Sumatera Barat (Dok. Pribadi)
Makan masakan Padang di Pasar Bawah, Bukittinggi, Sumatera Barat (Dok. Pribadi)

Pasar Atas ramai dengan aneka jualan produk UMKM, seperti makanan, camilan, dan aneka souvenir yang bisa dijadikan oleh-oleh khas dari Bukittinggi. Sedangkan Pasar Bawah lebih banyak menjual aneka kebutuhan rumah tangga, semacam pasar tradisional bagi masyarakat setempat, bukan merupakan tempat berbelanja khusus bagi wisatawan.

Menurut pengamatan kami saat melihat-lihat para pembeli di Pasar Atas ini, harga makanan dan souvenir untuk oleh-oleh di sini lebih murah dua kali lipat dari pada oleh-oleh sejenis yang dijual di kota Padang. Namun, kemasan oleh-oleh yang dijual di pasar rakyat ini memang lebih bersahaja.

4. Lobang Jepang

Hanya sejauh 650 meter dari lokasi Jam Gadang, ada objek wisata Lobang Jepang atau disebut juga Lubang Japang. Kita cukup berjalan kaki saja sekitar 5 menit untuk mencapainya.

Menurut pemandu wisata, awalnya sebelum direnovasi, sejauh 30 meter dari pintu masuk lobang, terowongan itu hanya seukuran diameter ban mobil. Masuk harus merayap karena terowongan itu berbentuk leher angsa, setelah 30 meter ke dalam baru agak lapang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun