3. Bersama Awan dan Cahaya
Keistimewaan yang ketiga adalah hubungan lokasi letak gereja di ketinggian Siosar dengan awan-awan dan cahaya.
Ketinggian letak suatu tempat, yang diukur dari atas permukaan laut, akan berpengaruh terhadap suhu udara, intensitas sinar matahari, kelembaban udara, dan angin.
Berbagai proses dalam kehidupan makhluk hidup tergantung kepada cahaya. Dengan kata lain cahaya adalah sumber kehidupan.
Kesemua unsur ini berhubungan dengan perbedaan jenis dan tingkat pertumbuhan tanaman. Sebagian besar jemaat, kalau boleh dikatakan bahkan hampir seluruhnya, bekerja sebagai petani.
Semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah suhu tempat tersebut. Intensitas cahaya matahari juga semakin berkurang.
Hal ini menjelaskan mengapa tanaman buah-buahan di dataran rendah berbunga lebih awal dari pada di dataran tinggi.
Dicatat dari berbagai sumber, suhu udara kering atmosfer bumi dikatakan lebih dingin sekitar 1 derajat Celcius setiap kenaikan tegak 100 m. Hal ini disebabkan udara yang naik akan memuai karena tekanan lebih rendah pada elevasi yang lebih tinggi.
Kenyataan kondisi alam yang seperti ini barangkali ikut membentuk pribadi orang pegunungan yang harus gigih mengolah ladang, dan sabar menanti berkat-berkat hasil bumi melalui tanamannya.
Mengutip isi kitab Yakobus  Pasal 5 ayat 7 sampai 8, katanya demikian: