Kita tetap saja dituntut mampu mengenali asal-usul dan pola pembentukan berbagai persoalan dalam hidup agar kita tidak keliru memberi makna. Seperti halnya proses menarik kesimpulan melalui silogisme, kita perlu cermat menentukan siapa yang menjadi subjek dan apa yang menjadi predikat dalam premis-premis kehidupan yang tampaknya selalu dan akan tetap penuh teka-teki ini.
Sesekali kita menjawab sekenanya dan sembarangan saat mengisi TTS, yang penting kotaknya terpenuhi dan minim coretan karena salah menjawab agar bersih kelihatannya. Kadang jawaban itu benar, tapi kadang jawaban itu juga ngawur.
Namun, tidak ada salahnya juga mencoba membuat kesimpulan di awal, asal kita yakin sudah membangun premis yang masuk akal. Bagaimanapun TTS sering memberikan manfaat yang tidak terduga. Cobalah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H