Kalau bisa, pastilah akan lebih menarik menjalani kehidupan yang misterius dan penuh teka teki ini.
4. Mengisi TTS dapat Meningkatkan Minat Membaca
Ini bukan hasil penelitian saintifik, melainkan hanya pengalaman pribadi.
Premisnya sederhana, minat membaca pasti dipengaruhi tingkat penguasaan kosakata. Untuk mengisi TTS diperlukan minat membaca. Kesimpulannya, mengisi TTS pasti meningkatkan penguasaan kosakata.
Bila silogisme ini hanya mengulangi penjelasan manfaat mengisi TTS pada penjelasan manfaat yang pertama, maka itu adalah penegasan bahwa ada pola hubungan yang erat antara mengisi TTS, membaca, dan menulis. Saat mengisi TTS, orang tidak mungkin tidak membaca sederet pertanyaan sekaligus menuliskan jawabannya.
Bila silogisme sederhana ini keliru karena adanya kesalahan dalam membentuk premis mayor dan minor untuk menarik kesimpulannya, maka barangkali hal itu menjadi jawaban logis mengapa TTS (dalam bentuk buku) nyaris menjadi artefak yang sudah lebih cocok dimuseumkan.Â
Barangkali mengisi TTS adalah benar sebagai satu lagi bentuk kesia-siaan dalam hidup di bawah kolong langit.
Bila ternyata kesimpulan ini ada benarnya, barangkali logika kita saat ini memang sedang bergeser dari sintaksis dan semantik alami, yang sadar atau tidak bisa kita dapatkan saat mengisi TTS, beralih ke bentuk bahasa pemrograman komputer yang tampaknya lebih segar dan menarik.
Dalam ilmu bahasa, sintaksis berkaitan dengan prinsip dan aturan pembuatan kalimat yang mencakup struktur kalimat dalam bahasa apapun. Sementara itu, semantik berkaitan dengan penyelidikan tentang makna bahasa.
Antara Komputer dan TTS sebagai Penutup
Aturan sintaksis dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer dalam bahasa pemrograman, membantu kita menjalani kehidupan yang diniatkan semakin mudah dengan mengkomputerisasi nyaris segala hal. Namun, kenyataannya hidup selalu penuh dengan teka teki dan seringkali tidak terduga.