Manti, Degol, dan Surti tersenyum menyambut nasi putih hangat bersama tempe goreng, sambal terasi dan daun ubi rebus yang disorongkan ke mulut mereka. Sesekali mereka saling beradu pandang.
Tejo makan dengan pikiran yang kali ini kembali ke raganya. Bagaimana pun, mentari masih akan terbit esok hari. Sekalipun asa sering kali berlalu tergesa-gesa, lenyap bersama angin, pikirnya.
Tanpa disadarinya, Tejo menggumam kecil tapi terdengar oleh keluarganya. "Terima kasih, Tuhan," katanya.
Mereka menikmati makan malam dengan tenang. Angin malam masih menderu kencang di luar gubuk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI