Sembari merebus daging ayam sampai lembut, kita akan menyiapkan bumbu.
- kelapa diparut (bisa juga langsung membeli bahan kelapa parut yang sudah jadi). Kelapa parut diperas santannya kira-kira 600 ml atau kira-kira satu gelas;
- ampas kelapa parut digongseng dengan api kecil hingga berubah warna menyerupai serundeng;
- bawang merah dirajang tipis-tipis;
- udang digongseng (tanpa minyak goreng) dengan api kecil hingga wangi dan berubah warna;
- jantung pisang dikelupas lapisan kulitnya yang sudah tua. Setelah itu direbus hingga matang. Setelah matang diiris-iris (tidak harus terlalu tipis).
Setelah rebusan daging ayam kampung matang lalu dagingnya disuir-suir. Kuah kaldu dan tulang ayam jangan dibuang, itu masih bisa digunakan menjadi kuah sup yang dimasak bersama dengan wortel, kentang atau sayuran lainnya.
Selanjutnya, semua bumbu (sere, cabe rawit, udang, kelapa, lengkuas) digiling halus. Kita memasuki tahap akhir proses pengolahan anyang ayam kampung.
Jantung pisang yang sudah diiris-iris menyerupai daging ayam yang disuir-suir, tambahkan gula dan garam secukupnya, lalu tambahkan perasan jeruk nipis, semua bumbu yang sudah dihahuskan, juga perasan santan kelapa, diaduk hingga merata kedalam daging ayam kampung yang sudah disuir-suir.
Dua porsi penuh anyang ayam kampung a la kelas memasak Puncak 2000 Siosar pun siap disajikan. Tidak terlalu sulit bukan?
Meskipun tidak sempurna, memasak resep baru pada akhir pekan tetap patut dicoba agar hari libur tidak terasa hampa. Lebih bagus lagi kalau sesekali Anda bisa mencobanya di tengah alam pegunungan, seperti di Puncak 2000 Siosar.
Salam pegunungan. Mejuah-juah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H