"Andai aku dapat memohon agar hidupku sempurna, kemungkinan ini sangat menggiurkan, tapi aku akan merasa hampa, karena hidup tak lagi mengajariku apa pun." (Allyson Jones)
Hai! Sobat kuliner Kompasiana. Hari ini kita bertemu lagi di kelas memasak a la orang gunung. Kali ini kita akan mencoba sebuah resep dan cara membuat menu masakan yang diberi nama "Anyang Ayam Kampung".
Kelas memasak akhir pekan kita kali ini mengambil spot sebuah lokasi objek wisata primadona baru di Tanah Karo bernama Puncak 2000 Siosar. Sudah bisa dibayangkan bukan? Nikmatnya sajian bercita rasa "pedas-pedas enak" di tengah suasana sejuknya alam pegunungan.
Mengutip kata-kata bijak dari Allyson Jones di atas, kita jangan takut memasak karena merasa diri tidak sempurna. Kita perlu meyakini bahwa tidak ada kata sempurna dalam memasak, sebab masakan yang hidup adalah masakan yang tidak pernah berhenti berproses.
Agar proses memasak tidak terasa hampa, kita perlu selalu belajar kepada hidup. Hari ini kita memasak ini, besok kita masih bisa memasak itu dengan menambahkan bumbu dan kreasi lain dalam petualangan rasa tanpa batas.
Untuk tidak membuang-buang waktu, yuk! Kita simak ulasan berikut ini, dan silakan mencobanya di dapur kesayangan keluarga Anda.
Bahan-bahan:
- daging ayam kampung 1 kg;
- bawang merah 6 siung;
- sere 6 batang;
- cabe rawit secukupnya,;
- jeruk nipis 4 buah;
- udang kukul (ebi) 1 ons;
- kelapa 2 butir;
- lengkuas 2 bonggol;
- jantung pisang 2 buah; dan
- garam dan gula secukupnya.
Cara membuat:
Ada dua bagian utama dalam proses pembuatan anyang ayam kampung ini. Bagian pertama adalah proses pengolahan daging ayam kampung, lalu bagian kedua adalah proses menyiapkan bumbu-bumbunya.
Pengolahan daging ayam kampung itu sendiri sangat sederhana. Cukup direbus sampai matang dan lunak.
Sembari merebus daging ayam sampai lembut, kita akan menyiapkan bumbu.
- kelapa diparut (bisa juga langsung membeli bahan kelapa parut yang sudah jadi). Kelapa parut diperas santannya kira-kira 600 ml atau kira-kira satu gelas;
- ampas kelapa parut digongseng dengan api kecil hingga berubah warna menyerupai serundeng;
- bawang merah dirajang tipis-tipis;
- udang digongseng (tanpa minyak goreng) dengan api kecil hingga wangi dan berubah warna;
- jantung pisang dikelupas lapisan kulitnya yang sudah tua. Setelah itu direbus hingga matang. Setelah matang diiris-iris (tidak harus terlalu tipis).
Setelah rebusan daging ayam kampung matang lalu dagingnya disuir-suir. Kuah kaldu dan tulang ayam jangan dibuang, itu masih bisa digunakan menjadi kuah sup yang dimasak bersama dengan wortel, kentang atau sayuran lainnya.
Selanjutnya, semua bumbu (sere, cabe rawit, udang, kelapa, lengkuas) digiling halus. Kita memasuki tahap akhir proses pengolahan anyang ayam kampung.
Jantung pisang yang sudah diiris-iris menyerupai daging ayam yang disuir-suir, tambahkan gula dan garam secukupnya, lalu tambahkan perasan jeruk nipis, semua bumbu yang sudah dihahuskan, juga perasan santan kelapa, diaduk hingga merata kedalam daging ayam kampung yang sudah disuir-suir.
Dua porsi penuh anyang ayam kampung a la kelas memasak Puncak 2000 Siosar pun siap disajikan. Tidak terlalu sulit bukan?
Meskipun tidak sempurna, memasak resep baru pada akhir pekan tetap patut dicoba agar hari libur tidak terasa hampa. Lebih bagus lagi kalau sesekali Anda bisa mencobanya di tengah alam pegunungan, seperti di Puncak 2000 Siosar.
Salam pegunungan. Mejuah-juah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H