Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berkebun Mengajarkan bahwa Setiap Bunga Ada Musimnya dan Setiap Musim Ada Bunganya

31 Mei 2021   22:24 Diperbarui: 31 Mei 2021   23:01 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halimun senja di Kacinambun Highland (Dokpri)

Biasanya disiram pada pagi dan sore hari. Apalagi pada musim kemarau seperti saat ini, perlu diperhatikan penyiramannya. Meskipun sebagian tanaman hias tidak suka bila terlalu basah, seperti begonia.

Sesekali tanaman hias perlu disemprot sejenis insektisida ringan. Bila musim hujan, banyak sekali bekicot yang perlu disingkirkan, agar tidak merusak daun dan kelopak bunga.

Selain itu, tanaman juga perlu diberi makan. Selain diberi humus, ia juga perlu diberi pupuk perangsang pertumbuhan dua minggu sekali.

Keasyikan bekerja di kebun bunga bisa membuat hari berjalan begitu cepat. Meskipun sebenarnya kita melakoninya dalam ritme hidup yang melambat.

Sebabnya, tidak mungkin mengerjakan pekerjaan halus kepada bunga-bunga dengan grasak-grusuk. Ketergesaan bukan hanya membut jiwa raga kita lelah.

Bunga-bunga juga bisa stress bila diperlakukan kasar. Walaupun untuk segala kehalusan itu, telapak tangan dan jemari kita sendiri bisa menjadi kasar karenanya. Bukankah ada skincare dan lotion untuk perawatan kulit kita sendiri, bukan? Hehe.

Di kebun bunga juga selalu saja ada yang bisa dan perlu dikerjakan. Meskipun begitu, bila hati riang melakukannya, tidak ada perasaan terbeban dan keterpaksaan.

Bila hari ini kesibukan bukan dengan tanaman bunganya langsung, maka taman atau pekarangan depannya juga tidak kurang banyak membutuhkan sentuhan penataan dan perhatian.

Hari ini korek di sini, besok timbun di sana. Tanam ini di sana, perlu merambatkan itu di sini. Ada saja yang dikerjakan. Tapi setiap selesai satu tahapan, selalu ada rasa puas dan damai saat menyaksikan apa yang telah dikerjakan.

Tangan dan kaki belepotan lumpur di musim hujan. Wajah dan lobang hidung berdebu saat musim kemarau. Begitulah, setiap musim ada bunganya, dan setiap bunga ada musimnya.

Bila sore telah tiba, saatnya menyimpan peralatan kerja dan membersihkan diri, mandi, ganti pakaian, dan makan malam. Syukuri apa yang terjadi hari ini. Besok ada pekerjaan lain menanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun