Kalau ada satu dua orang yang memilih jalan berbeda, itu pun jumlahnya mungkin hanya beberapa atau hampir bisa diabaikan karena mungkin takada.
Namun, menjadi berbeda atau tidak banyak bukan berarti tidak ada. Penyesuaian diri sebagai aktualisasi spiritualitas kontekstual bisa saja dipandang oleh para pembenci sebagai bentuk sikap munafik atau orang tanpa prinsip.Â
Sementara itu, bagi mereka yang menyukai kita, pelanggaran pun bisa tetap diterima sebagai kebenaran. Apa yang baik dari dua hal yang buruk itu?
Siapa yang tidak perlu uang? Yang sering menjadi permasalahan adalah soal bagaimana cara mencari dan mendapatkan uang. Masalah bahkan bisa menjadi semakin parah manakala kita tidak lagi mau ambil pusing soal bagaimana dan dari mana uang didapatkan.
Mengutip ungkapan Bung Karno, bahwa sesudah VOC mati sekitar tahun 1800, yang tidak ikut mati adalah sistem monopoli. Sistem itu menuntut untung yang bersendi pada paksaan.
"Datanglah selagi Dia berkenan ditemui. Berserulah selama Dia berkenan mendengar." Selagi dan selama bisa, tentu lebih baik mencari uang tanpa hidup dalam paksaan atau memaksakan diri demi uang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H