Rasa rindu mereka sendiri untuk ayah, ibu, kekasih hati, buah hati, yang harus ditinggal berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan hanya sebagian kecil pengorbanan yang tampak atau hanya bisa kita bayangkan. Bahkan jiwa dan raga menjadi taruhannya demi ibu pertiwi yang mereka jaga dan cintai.
Sebuah perjalanan patroli abadi untuk selamanya menjaga lautan Indonesia. Kali ini dengan rasa rindu yang abadi, dari dan untuk orang-orang yang mereka cintai.
Terima kasih, Pahlawan. Doa kami mengiringimu dalam patroli abadi.
Cipt. Os Tarigan
Ibu Pertiwiku, 'ku dengar panggilmu
'Ku tak 'kan pernah ingkar, tak 'kan sembunyi
Sumpah setiaku tertanam dalam
berakar, tumbuh, mekar di sanubari
'Kutitip pesan ini 'tuk pemilik rinduku
Oh ayah ibu, ini bakti anakmu
Oh kekasih hatiku, 'ku setia untukmu
Oh buah hatiku, Doaku iring langkahmu
Ibu Pertiwiku, 'ku dengar panggilmu
'Ku tak 'kan pernah ingkar, tak 'kan sembunyi
Sumpah setiaku tertanam dalam
berakar, tumbuh, mekar di sanubari
Wira Ananta Rudira, tabah sampai akhir
Tiada takut ragu, berjuang sampai akhir
Dalam gelap laut luas, lantang ku berseru
Segenap jiwa dan raga kuberi untukmu negeriku
Jika 'ku belum kembali, 'ku masih berpatroli
Dari dasar samudra, baktiku abadi
Tak pernah berhenti, menjaga negeri
Ku jawab panggilmu, oh, Ibu Pertiwi
Aku prajuritmu, oh, Ibu Pertiwi
Rujukan: www.kompas.com