Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menghayati Butiran Hujan Sambil Menikmati Jagung Bakar

7 Februari 2021   22:48 Diperbarui: 7 Februari 2021   23:28 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakar jagung dengan kulitnya (Dokpri)

Sudah barang tentu kecermatan dalam membaca tanda-tanda hujan menjadi hal yang penting buat dia, sebab ia akan sangat kesulitan mengangkut sampah apabila hari hujan.

Katanya, "Kalau hujan turun, meskipun tidak lebat, sementara langit tanpa awan hitam, itu pertanda hujan akan awet. Sebaliknya, walaupun hujan lebat, tapi langit tampak kelam dengan awan hitam, maka hujan tak akan berlangsung lama."

Siang ini, mau tak mau aku akan menikmati hujan turun cukup lama, pikirku. Sebab di langit memang takada awan hitam bergelayut.
Dan memang benar, hujannya cukup awet. Sementara persedian kayu bakar di dalam gubuk sudah itu semuanya, yang sedang menyala disulut api.

Untunglah, ada sebiji jagung muda yang gagal dibakar di malam Minggu. Padahal sekarung jagung muda lainnya, semalam sudah dijadikan "jong labar." Itu adalah sejenis penganan lemet jagung, masakan khas Karo.

Baca juga: Kala Kesabaran dan Ungkapan Syukur Lumer dalam Sebungkus "Jong Labar"

Jagung muda itu aku bakar bersama kulitnya di api yang membara. Membakar jagung dengan cara seperti itu, selain tidak rumit, juga bermanfaat membuat biji-bijinya matang hingga ke dalam. Tidak hanya gosong dipermukaan saja, sementara di dalamnya masih mentah.

Bakar jagung dengan kulitnya (Dokpri)
Bakar jagung dengan kulitnya (Dokpri)
Lagi pula, dengan kayu bakar yang terbatas aku tidak bisa menyianyiakan nyala api yang ada. Nanti, setelah tinggal baranya saja, barulah jagung muda ini dikupas, dan tinggal meletakkan di atas bara api untuk memanaskan permukaan biji jagung saja. Bagian dalamnya sudah matang.

Jagung bakar setengah matang (Dokpri)
Jagung bakar setengah matang (Dokpri)
Bakar jagung di atas bara api (Dokpri)
Bakar jagung di atas bara api (Dokpri)
Bakar jagung di atas bara api (Dokpri)
Bakar jagung di atas bara api (Dokpri)
Bagaimana pun, dalam keterbatasan pertanian yang tetap saja bau tanah, sore ini aku jadi dapat menghayati butiran hujan sambil menikmati jagung bakar. Terima kasih Tuhan, untuk berkat yang Kau beri. Hujan berkatMu, itu yang kami perlu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun