Sudah barang tentu kecermatan dalam membaca tanda-tanda hujan menjadi hal yang penting buat dia, sebab ia akan sangat kesulitan mengangkut sampah apabila hari hujan.
Katanya, "Kalau hujan turun, meskipun tidak lebat, sementara langit tanpa awan hitam, itu pertanda hujan akan awet. Sebaliknya, walaupun hujan lebat, tapi langit tampak kelam dengan awan hitam, maka hujan tak akan berlangsung lama."
Siang ini, mau tak mau aku akan menikmati hujan turun cukup lama, pikirku. Sebab di langit memang takada awan hitam bergelayut.
Dan memang benar, hujannya cukup awet. Sementara persedian kayu bakar di dalam gubuk sudah itu semuanya, yang sedang menyala disulut api.
Untunglah, ada sebiji jagung muda yang gagal dibakar di malam Minggu. Padahal sekarung jagung muda lainnya, semalam sudah dijadikan "jong labar." Itu adalah sejenis penganan lemet jagung, masakan khas Karo.
Baca juga:Â Kala Kesabaran dan Ungkapan Syukur Lumer dalam Sebungkus "Jong Labar"
Jagung muda itu aku bakar bersama kulitnya di api yang membara. Membakar jagung dengan cara seperti itu, selain tidak rumit, juga bermanfaat membuat biji-bijinya matang hingga ke dalam. Tidak hanya gosong dipermukaan saja, sementara di dalamnya masih mentah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H