Sudah barang tentu, dengan ketinggian 1490-1562 meter di atas permukaan laut, menempatkan kawasan ini menjadi salah satu tempat tertinggi di Kabupaten Karo. Panorama pemandangan yang tersaji juga menawan, terutama saat matahari terbit dan matahari terbenam.
Namun, bukan seperti di laut, arak-arakan lapisan awan yang tampak berada di bawah kaki saat pagi hari, dan siluet awan menyaput langit saat matahari akan segera tenggelam pada sore hari, adalah sedikit dari berbagai keindahan alam lainnya yang dapat disaksikan dari tempat ini.
Â
2. Di sana ada semangat baru untuk bangkit dari reruntuhan
Masyarakat Siosar adalah kesatuan masyarakat adat yang eksodus dari beberapa desa yang dulunya terletak di kaki Gunung Sinabung. Kini desa-desa itu, Simacem, Bekerah, dan Sukameriah, telah hilang diselimuti debu tanah vulkanik yang datangnya dari dalam perut bumi melalui kawah Gunung Sinabung.
Simacem, Bekerah, dan Sukameriah, ketiga desa tersebut, seolah menjadi benteng dari terjangan abu vulkanik yang panas, beserta lava pijar yang membakar setiap benda yang dilaluinya, maupun benteng atas lahar dingin yang menyapu segala hal yang menghalangi jalur alirannya.
Ketiga desa ini kini nyaris menjadi rata dengan tanah. Bila masih ada tersisa tanda-tanda yang menunjukkan kalau dulunya itu adalah sebuah desa, mungkin hanya beberapa rumah dengan kerangka-kerangka yang telah lapuk dan menyiratkan kepiluan, sunyi.
Namun, sejak direlokasi ke Siosar, masyarakat pengungsi dampak erupsi Gunung Sinabung ini, mulai bangkit pelan-pelan. Mereka beradaptasi dengan alam lingkungan tempat tinggalnya yang baru. Banyak yang menanam kopi sebagai komoditi unggulan sekaligus menandai semangat baru untuk bangkit dari reruntuhan, menuju hari depan penuh harapan.
Di kawasan relokasi Siosar ini memang berdiri beberapa rumah ibadah, baik gereja untuk Protestan, Katolik, maupun Mesjid untuk umat muslim. Namun, simbol toleransi dan kerukunan itu bukan sebatas rumah ibadah yang berdiri berdekatan karena memang juga ada umat pemeluknya dari ketiga desa yang telah tercerabut dari tempat asalnya itu.