Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Bujur Bapa, Bujur Nande", Terima Kasih Bapak, Terima Kasih Ibu

24 November 2020   12:32 Diperbarui: 24 November 2020   13:38 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah dinas pendeta, GBKP Sukanalu (Dokpri)

Nginget tawa-tawa bas ingan medem e
(mengenang senda gurau di tempat tidur)

Erkuning sope tunduh, megiken turin-turin
(erkuning* sebelum tidur, mendengarkan cerita)

I rumahta, duru kerangen buluh e
(Di rumah kita, di pinggir hutan bambu)

Gundari tuhu la tergejap perdalan wari
(sekarang, waktu tak terasa begitu cepat berlalu)

Nggo mbelin turang singuda
(Adik kecil telah dewasa)

Kami pe ndauh erkuta
(kami juga tinggal di tempat yang jauh)

Gejap kami keleng atendu'mpebelin kami
(kami merasakan kasih sayangmu lah yang membesarkan kami)

Bujur Bapa... Bujur Nande...
(Terimakasih Bapak... Terimakasih Ibu...)

Oo... Tuhu tedeh ate...
(Oo.. Sungguh aku rindu...)

Penutup

Oh... masa, jangan paksa kami (anak-anak), menjadi dewasa sebelum waktunya. Masa kami (anak-anak) adalah masa bermain dan belajar. Jika pun kami terpaksa bekerja dan dewasa sebelum waktunya, itu adalah realitas masa yang tak pernah kami minta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun