Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"Tenah Lau Binge", Kutitip Rindu pada Sungai Mengalir Jauh

7 November 2020   21:14 Diperbarui: 14 November 2020   20:09 1735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Djaga Sembiring Depari, di persimpangan antara Jalan Patimura, Jalan Sultan Iskandar Muda dan Jalan Letjen. Djamin Ginting, Kota Medan (Tribun-Medan/ Aqmarul Akhyar)

Mari kita perhatikan lirik lagu "Tenah Lau Binge" dari alm. Djaga Depari berikut ini. Saya juga menyertakan utas ke kanal YouTube yang menayangkan video musiknya, baik dalam versi musik etnik Karo, maupun versi akustik kontemporernya.

Siapa tahu, di antara pembaca ada yang mau mencoba meresapi kerinduan yang mendalam, dalam rasa alam serta budaya Tanah Karo pada lagu sendu ini. Maka kita bisa merasa ngelangut bersama-sama di sini. Hehe.

Sekali lagi, hubungan jarak jauh itu bukan hanya soal cinta muda-mudi. Siapa tahu di antara kalian ada yang sedang jauh dari orang tua, dari kampung halaman, atau kalian merasakan kesendirian dalam keramaian. Lagu ini akan menemani kalian.

Kalau mau mencoba menyanyikannya juga tidak sulit. Syair lagu ini terdiri atas 6 bait, yang sebenarnya hanyalah pengulangan, karena dinyanyikan secara bergantian oleh pria dan wanita. Bait 1 hingga 3 dinyanyikan oleh wanita, sedangkan bait 4 hingga 6 dinyanyikan oleh pria.

Sekarang mari kita perhatikan perbaitnya. Seperti kata Mas Goen, puisi ini mirip dengan pantun, sebagaimana rasa puisi Amir Hamzah pada tahun sekitar Sumpah Pemuda itu.

Baris 1 dan 2 pada setiap bait syair lagu ini adalah sampiran. Lirik baris 1 nyaris sama dengan baris 2, hanya berbeda pada satu dua kata di akhirnya, sedangkan baris 3 dan 4 adalah isi, sama prinsipnya dengan baris 1 dan 2.

gundera lenga nge rirangken jera o rudang simayang
gundera lenga nge rirangken jera o iketen buluh la belobo
enda erlumut-lumut turang kudengdengi
enda erlumut-lumut tapinna Selandi

ugapa denga ningku nirangken kena oh... mama karona
ugapa denga ningku nirangken kena oh...  bere biringna la megogo
adi enggo rulut ulut turang mesayang
adi enggo rulut ulut kenang ateku jadi

bage kin gia ola nai kena ertenah nande tigan nindu
bage kin gia ola nai kena ertenah bere biring nindu ari turang
pas bagi singayaki batuna simegulang turang
adina ayakindu pe erdauhna mesayang

e padang bulan nina simpang selayang nande tiganku
padang bulan nina simpang selayang oh nande tiganku la megogo
enda nde singgah aku bagenda turang
enda singgah kal aku kilometer 10

terang bulan aku terbayang bayang oh.. bere biringku
terang bulan aku terbayang bayang oh... turang si nguda la megogo
e tarum nginget kena oh... morah ateku
piah terang wari mataku la banci tunduh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun