Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pernak-pernik Kearifan Lokal Seputar Tuak di Bawah "Jabi-jabi"

1 November 2020   04:36 Diperbarui: 1 November 2020   16:02 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akar pohon beringin tua (Dokumentasi pribadi)

Sistem hidup tradisional yang sering dianggap konyol dan tidak masuk akal dengan segala tradisi, adat istiadat dan keyakinan lokalnya oleh peradaban "maju" di manapun, sebenarnya sama kompleksnya dengan yang dipandang maju itu. 

Masyarakat tradisional sendiri dalam merumuskan nilai-nilai hidupnya tetap melalui suatu proses berpikir dan pengkajian sampai menemukan sistem hidup ideal yang dianggap paling akomodatif untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota komunitasnya.

Menikmati tuak di bawah Pohon (Dokumentasi pribadi)
Menikmati tuak di bawah Pohon (Dokumentasi pribadi)

Hari itu kami kembali menjumpai fakta, bahwa sesuai kondisi lokalnya, tidak selamanya persoalan pelik dapat diselesaikan melalui pembahasan serius nan teoretis seperti di bangku kuliah. Namun, cukup diselesaikan dengan seteko tuak asli di bawah pohon beringin tua, karena itulah kearifan lokal di sana.

Memang tidak dipungkiri, bahwa bagi yang tidak biasa minum atau terlalu banyak minum, tuak juga bisa mendatangkan mudarat. Saya pernah mengalaminya.

Ada cerita dari mendiang nenekku dulu. Katanya di kampung kami ada seorang bapak yang setiap kali hasil panennya terjual ke pasar, malamnya dia pasti tidak tidur di rumah, tapi di selokan. 

Bukan apa-apa, maksudnya karena dia main judi dan mabuk minum tuak, hingga lupa jalan pulang ke rumah, atau tidak lagi dibukakan pintu karena pulang terlalu larut malam, hingga harus tidur di luar rumah.

Mari hargai segala kearifan lokal pada tempatnya. Ia adalah sesuatu yang berharga, dan sering kali menjadi jalan keluar takterduga. Menyalahgunakan kearifan lokal juga tidak kurang akan menghasilkan mudarat ketimbang manfaat.

Salam budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun