Kalau di tangsi, mereka mungkin sudah menjadi anak kolong. Kalau di apotek ini, mereka seperti menjadi anak farmakope, farmakologi dan farmakognosis, entahlah apakah ada farmacommerce.
"Menonton berlima, tapi tipinya kecil kali, Pak", demikian kata anak saya yang nomor dua. Dia satu-satunya fans tim nasional Korea Selatan di bilik ini.
Saya menimpali, "Jerman lawan Korsel, ayo taruhan, siapa menginjak punggung siapa dinihari nanti".
10 September 2018, Apotek dan Gadis Tangsi
Kalau di "Gadis Tangsi", berjualan berarti sebagaimana Teyi menjajakan goreng pisang di atas nyiru, berkeliling di komplek rumah-rumah loji. Pada apotek ini, farmakope, farmakologi, farmakognosis, dan segala hal tentang farmasi sedang berlatih dan belajar bertransformasi menuju farmacommerce,
Belanja online untuk urusan farmasi, di kampung, mengapa tidak? Saya menggumamkan sesuatu. Istri saya mengira saya bermimpi.
Sebetulnya, dari awal Apotek Bersama beroperasi, kami meniatkan untuk melayani kebutuhan obat-obatan dengan keramahtamahan, dan segala penjelasan yang dibutuhkan oleh pembeli atas obat yang dibeli. Tidak saja terkait manfaat, tapi juga efek samping dari obat yang dibeli.
"Healthy means beyond pharmaceutical, it's connected to humanity. We greet you with smile and hospitality, as warm as morning sunshine", saya bersusah payah menuliskan dengan bahasa asing sekalipun belepotan. Maksud saya supaya orang asing juga datang karena ia mengerti. Logis atau ngawur, beda tipis bagi masing-masing pemeluknya.
3 November 2018, Apotek Bersama di Kompasiana
Saya mendaftar untuk menulis di Kompasiana pada 28 Oktober 2018. Hari itu (3 November 2018), saya sudah 6 hari di K.