Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"A Beautiful Moment", Analogi tentang Bluetooth dan Wifi dalam Cinta Segitiga

29 September 2020   10:58 Diperbarui: 29 September 2020   11:11 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://image.tmdb.org/t/p/w600_and_h900_bestv2/7ZfchFYQphAsyF2aRJyBBjLMtuZ.jpg

Menurut dokter Bo, apa yang membedakan laki-laki dengan perempuan adalah, bahwa laki-laki seperti bluetooth sementara perempuan seperti wifi.

Maksudnya adalah, bahwa laki-laki ibarat perangkat yang bisa terhubung ke semua perangkat lain yang berada dalam jarak dekat, tapi akan langsung terputus bila jauh. Laki-laki bisa mengatakan bahwa ia jatuh cinta pada semua wanita yang ada di dekatnya, tapi akan segera lupa bila ia sudah jauh. Sedangkan, wanita yang seperti wifi, menurutnya karena ia bisa terhubung ke semua perangkat, tapi hanya akan tertaut pada perangkat dengan koneksi yang paling kuat.

Pendapat dokter Bo itu terucap saat ia bertemu dengan Tuan Leung, setelah mereka berdua terkejut saat Michelle, anak dokter Bo, mengenalkan Tuan Leung kepadanya sebagai kekasihnya. Sebuah kisah tentang cinta segitiga antara ibu, anak dan kekasihnya yang juga mantan kekasih sang ibu, yang dibungkus komedi dalam sebuah film berjudul "A Beautiful Moment".

Film ini disutradarai oleh Patrick Kong, dan dibintangi oleh Carina Lau sebagai A Bo, Simon Yam sebagai Simon Leung, Michelle Wai sebagai Michelle dan Ivana Wong sebagai Kiki. Film ini dirilis pertama kali di Hong Kong pada 15 Februari 2018.

Simon Leung adalah seorang pengusaha kaya, yang terobsesi untuk terus mencari uang. Ia dulunya adalah kekasih A Bo, seorang dokter ahli kejiwaan.

Dokter Bo mempunyai 2 orang putri, Michelle yang sering gonta ganti pacar, dan Kiki seorang yang terobsesi menjadi aktris. Kiki mengalami hilang ingatan, karena terjatuh dari lantai 2 sebuah rumah ketika ia bermain peran dengan pacarnya.

Singkat cerita, Michelle bertemu dengan Tuan Leung pada suatu hari, tanpa sengaja ketika ia melawan beberapa orang yang hendak mengeroyok Tuan Leung. Saat itu Michelle hendak makan malam di sebuah hotel di dekat situ, yang tidak lain adalah milik Tuan Leung.

Sebagai ungkapan terimakasih Tuan Leung karena telah membelanya, ia mentraktir Michelle dengan banyak makanan dan minuman yang sangat disukainya. Michelle pun mabuk, kebanyakan minum.

Seiring berjalannya waktu, Tuan Leung pun sering menelfon Michelle. Bahkan, Tuan Leung membuat mantan kekasih Michelle meminta maaf kepada Michelle, setelah ia berhasil memenuhi tantangannya untuk membuat pacar barunya memenangkan sebuah program undian di televisi.

Singkatnya, dalam banyak hal Tuan Leung ingin menyenangkan hati Michelle, dengan kekayaan dan kekuasaan yang dia punyai. Selanjutnya, Michelle memang jatuh cinta kepada Tuan Leung. Umur mereka terpaut cukup jauh, sebab Tuan Leung sebaya dengan ibu Michelle.

Pada suatu hari, Michelle hendak mengenalkan Leung kepada dokter Bo, ibunya. Betapa terkejutnya, baik Simon Leung maupun A Bo, karena dulunya mereka adalah sepasang kekasih. Kini, Michelle yang adalah anak Bo hendak mengenalkan Simon sebagai kekasihnya. Bagaimanapun, saat makan malam itu, Simon memanggil calon ibu mertuanya itu dengan panggilan, Bibi.

Dokter Bo yang juga adalah seorang ahli kejiwaan, tentu sangat paham cara mengendalikan diri dan situasi. Ia tampak biasa saja. Ia juga tidak melarang hubungan mereka.

Beberapa hari setelah pertemuan itu, Bo mencoba menghubungi Simon dengan sebuah pager. Itu adalah sebuah alat penyeranta jadul. Namun, ternyata pager yang mereka miliki saat berpacaran dulu masih sama-sama masih aktif.

Mereka berjanji untuk bertemu di "tempat biasa". Itu adalah tempat masa muda mereka saat masih berpacaran, sebuah rumah makan di pinggir jalan. Sebagaimana dulu, kinipun mereka tahu selera masing-masing, mi pansit dengan lemak babi.

Bo meminta mereka bertemu bukan untuk mengungkit kisah masa lalu. Ia berjanji bahwa itu adalah pertemuan terakhir mereka. Ia meminta Simon untuk tidak menyakiti Michelle, anaknya.

Suasana terpecah, ketika baik Bo, maupun Simon, bergantian ditelfon oleh Michelle. Ia ingin mengundang Simon untuk makan malam pada saat malam tahun baru ke rumah ibunya.

Pada malam tahun baru, Simon pun datang ke rumah A Bo untuk sebuah makan malam keluarga atas undangan Michelle. Selesai makan, Bo berkata bahwa ia akan berangkat ke Amerika untuk melanjutlkan studi selama 1 tahun, agar bisa meneliti kasus hilang ingatan Kiki.

A Bo merestui hubungan Simon dan Michelle, selama Michelle memang benar-benar menyukainya. Namun, A Bo mengajukan 3 pertanyaan untuk dijawab oleh Simon: "Antara uang dan Michelle mana yang lebih dia pilih? Apakah dia hanya akan mencintai Michelle seorang dalam hidupnya? Apakah Michelle akan benar-benar menjadi cinta terakhirnya?"

A Bo yang dokter ahli jiwa mengatakan bahwa ia meragukan semua yang dikatakan Simon, dari gerak-geriknya saat menjawab setiap jawaban. Namun, makan malam ini berjalan dengan baik-baik saja.

1 tahun kemudian...

Hubungan Simon dan Michelle hanya bertahan 3 bulan. Tapi mereka tidak berpisah dengan sebuah pertengkaran.

Kata Michelle, Simon membosankan dan bukan tipe pria yang disukainya. Simon masih sering mengantarkan Michelle ke sana kemari, termasuk saat ia minta diantar menemui pacarnya. Simon tampak lebih cocok menjadi seorang paman bagi Michelle, yang selalu melindunginya selama A Bo di Amerika.

Suatu hari Michelle berkata, bahwa ia tahu kalau Simon jatuh cinta kepada ibunya, dan yakin bahwa ia masih tetap mencintainya dari caranya memandang ibunya. Itu terjadi pada makan malam tahun baru setahun yang lalu, sesaat ketika ibunya akan pergi ke Amerika.

Putus dari Michelle, Simon menjual 30% aset dan sahamnya. Hasil penjualannya dipakainya untuk membantu para pemuda yang akan memulai usaha. Simon terdorong oleh kenyataan bahwa banyak anak muda yang putus cinta hanya gara-gara salah satu di antara pasangan mereka miskin.

Kenyataan itu dia lihat saat ia bertemu terakhir kali dengan A Bao di "tempat biasa" mereka, di rumah makan di pinggir jalan yang menjual mi pansit itu. Ia juga mengingat nasihat A Bo kepada dirinya pada saat itu, bahwa tidak semua hal dalam hidup dapat dibeli dengan uang.

Kini, Simon menyediakan waktu untuk kerja sosial 1 kali dalam seminggu di sebuah panti sosial. Ke sanalah A Bo akhirnya datang mengunjunginya, sekembalinya ia dari Amerika. Mungkin Michelle menceriatakan semua yang telah terjadi kepada ibunya.

Referensi :

https://mydramalist.com/38377-a-beautiful-moment

https://www.themoviedb.org/movie/505568

https://www.efilmcritic.com/review.php?movie=33536&reviewer=371

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun