Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyinggahi Sejarah pada Rumah Pengasingan Presiden Sukarno di Berastagi

22 Agustus 2020   01:20 Diperbarui: 18 Maret 2024   16:07 2839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan depan rumah pengasingan Sukarno di Lau Gumba, Berastagi (Dokpri)

Sebelum adanya foto tersebut, sepengetahuannya belum ada dokumentasi bahwa Bung Karno pernah ditawan di Berastagi. Peresmian Patung Bung Karno di Berastagi pada tanggal 21 Juni 2005. Tanggal peresmiannya tepat 35 tahun sejak kematian Sang Putra Fajar, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia itu, di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1970, dalam usia 69 tahun.

Sebelum peresmian, pak Sem Anthonius Meliala menyumbangkan 2 foto Bung Karno bersama Sutan Syahrir dan H. Agus Salim ketika diasingkan di Lau Gumba Berastagi, berbingkai ukuran 16 inchi untuk dipajang di ruang tamu rumah pengasingan itu, yang diterima secara simbolis oleh Bupati Karo, alm. Sinar Perangin-angin pada masa itu.

Foto : Sem Anthonius Meliala (1992)
Foto : Sem Anthonius Meliala (1992)
Dua foto Ir. Sukarno bersama S. Syahrir dan H. Agus Salim di ruang tamu (Dokpri)
Dua foto Ir. Sukarno bersama S. Syahrir dan H. Agus Salim di ruang tamu (Dokpri)
Patung Bung Karno di Lau Gumba Berastagi diresmikan oleh almarhum H.T. Rizal Nurdin, Gubernur Sumatera Utara pada masa itu, dan dihadiri oleh Guruh Sukarnoputra. Yayasan Bung Karno mendirikan Patung Bung Karno satu-satunya di Sumatera Utara, yang sampai saat ini hanya ada di Berastagi.

Dokpri
Dokpri
Rumah pengasingan Sukarno di Desa Lau Gumba, Berastagi ini, saat ini digunakan sebagai mess/ penginapan yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Di tempat ini tumbuh bunga Bougainville ungu, yang konon ditanam oleh Presiden Sukarno. Terhitung sejak tahun 1948, bunga ini kini sudah berumur 72 tahun.

Dokpri
Dokpri
Bougainville ungu, konon ditanam oleh Presiden Sukarno (Dokpri)
Bougainville ungu, konon ditanam oleh Presiden Sukarno (Dokpri)
Di tempat ini juga ada pohon yang diberi nama "Beringin Sukarno", yang menurut pak Sahat, pengelolanya, sudah berumur 150 tahun. Konon pohon seperti ini hanya ada di 2 tempat, satu yang di Berastagi ini, dan yang satunya lagi ada di Belanda. Uniknya, pohonnya seperti pohon beringin pada umumnya, tapi daunnya mirip daun pohon cemara.

Pohon
Pohon
Pohon
Pohon
Presiden pertama Indonesia ini, memang mendapatkan tempat yang khusus di hati masyarakat Karo. Orang Karo menjuluki Bung Karno sebagai "Bapa Rayat Sirulo" atau bapak rakyat banyak, bapak perlambang kemakmuran rakyat.

Nilai-nilai ajaran Bung Karno juga identik dengan nilai-nilai dalam falsafah hidup masyarakat Karo, yakni gotong-royong, menghargai pluralisme, dan solidaritas.

Perjalanan sejarah Indonesia dalam perjalanan hidup Bung Karno turut mengharumkan nama kota Berastagi, seperti halnya kota Ende dan Bengkulu. Barangkali itu juga sebabnya pada tahun 2017, baik kota Ende maupun Kabupaten Karo dipilih menjadi dua dari lima daerah percontohan gerakan nasional revolusi mental di Indonesia.

Mengenang semangat nasionalisme Sukarno, membuat upacara peringatan hari lahir Pancasila secara nasional pernah diperingati di kota Ende, NTT. Bukan tidak mungkin, suatu ketika peringatan itu secara nasional juga akan dilakukan di Tanah Karo, karena Sukarno dan Pancasila di benaknya pun pernah singgah di tanah ini bersama visi revolusi mentalnya. Semoga.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun