Sebelum adanya foto tersebut, sepengetahuannya belum ada dokumentasi bahwa Bung Karno pernah ditawan di Berastagi. Peresmian Patung Bung Karno di Berastagi pada tanggal 21 Juni 2005. Tanggal peresmiannya tepat 35 tahun sejak kematian Sang Putra Fajar, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia itu, di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1970, dalam usia 69 tahun.
Sebelum peresmian, pak Sem Anthonius Meliala menyumbangkan 2 foto Bung Karno bersama Sutan Syahrir dan H. Agus Salim ketika diasingkan di Lau Gumba Berastagi, berbingkai ukuran 16 inchi untuk dipajang di ruang tamu rumah pengasingan itu, yang diterima secara simbolis oleh Bupati Karo, alm. Sinar Perangin-angin pada masa itu.
Di tempat ini tumbuh bunga Bougainville ungu, yang konon ditanam oleh Presiden Sukarno. Terhitung sejak tahun 1948, bunga ini kini sudah berumur 72 tahun.
Nilai-nilai ajaran Bung Karno juga identik dengan nilai-nilai dalam falsafah hidup masyarakat Karo, yakni gotong-royong, menghargai pluralisme, dan solidaritas.
Perjalanan sejarah Indonesia dalam perjalanan hidup Bung Karno turut mengharumkan nama kota Berastagi, seperti halnya kota Ende dan Bengkulu. Barangkali itu juga sebabnya pada tahun 2017, baik kota Ende maupun Kabupaten Karo dipilih menjadi dua dari lima daerah percontohan gerakan nasional revolusi mental di Indonesia.
Mengenang semangat nasionalisme Sukarno, membuat upacara peringatan hari lahir Pancasila secara nasional pernah diperingati di kota Ende, NTT. Bukan tidak mungkin, suatu ketika peringatan itu secara nasional juga akan dilakukan di Tanah Karo, karena Sukarno dan Pancasila di benaknya pun pernah singgah di tanah ini bersama visi revolusi mentalnya. Semoga.
Referensi:
- https://historia.id/kultur/articles/rumah-sukarno-di-tanah-karo-P11zP
- Kisah dan foto-foto dokumentasi oleh Sem Anthonius Meliala