Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyinggahi Sejarah pada Rumah Pengasingan Presiden Sukarno di Berastagi

22 Agustus 2020   01:20 Diperbarui: 18 Maret 2024   16:07 2839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | Pada posisi ini foto Ir. Sukarno, Sutan Syahrir, H. Agus Salim di pengasingan Lau Gumba diambil dulu

Jangankan masyarakat umum, tokoh-tokoh pejuang pada masa itupun banyak yang tidak tahu. Umumnya mereka mengetahui bahwa Bung Karno dkk ditawan Belanda di Parapat.

Masih ada kaitannya dengan kisah pengasingan Bung Karno di Berastagi ini, bapak Sem Anthonius Meliala, seorang tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat Berastagi yang juga mengelola toko dan studio foto "Meliala" di kota Berastagi, memberikan sebuah kesaksian sejarah.

Bapak Sem Anthonius Meliala (Dokpri)
Bapak Sem Anthonius Meliala (Dokpri)
Kesaksiannya itu berhubungan dengan pertemuannya secara tidak sengaja dengan L. Vossers pada tahun 1992. Dia adalah seorang veteran tentara Belanda, yang saat itu sebagai wisatawan kebetulan berkunjung ke Berastagi dan hendak membeli rol film ke studio fotonya. Letak studio pak Sem memang strategis, persis berhadapan dengan Tugu Perjuangan Berastagi.

"Dia membeli film, berbicara menggunakan Bahasa Indonesia. Oleh karenanya timbul keingintahuan saya tentang dirinya", katanya.
Pak Sem bertanya, "Bapak pandai berbahasa Indonesia, dari mana Bapak bisa tahu?"

Rupanya tuan Vossers itu adalah salah seorang tentara Belanda yang pernah beberapa tahun bertugas di Berastagi pada masa kolonialisme. Karenanya dia tertarik berfoto di Tugu Perjuangan, Berastagi.

"Bapak tahukan bahwa Presiden Sukarno pernah ditahan di Berastagi?" tanya pak Sem lagi.
"Betul Sukarno pernah ditawan di sini, saya pernah menjaganya", katanya bangga.

Senang mendengar informasi itu, spontan pak Sem bermohon dan meminta tolong supaya dia dikirimi foto dokumentasi saat bersama dengan Sukarno itu.

"Dia yang mengirimkan kepadaku 2 foto Bung Karno bersama Sutan Syahrir, dan H. Agus salim saat ditawan di Berastagi", katanya.

Foto kiriman L.Vossers itu, sampai dengan stempel pos bertahun 1992.  "Dikirim oleh L.Vossers, alamat JHR V Citterspl 27, 1442 Purmerenc, Holland. Ia memenuhi janjinya, terlampir amplop dan alamat pengirimnya" katanya.

Foto : Sem Anthonius Meliala
Foto : Sem Anthonius Meliala
Foto : Sem Anthonius Meliala
Foto : Sem Anthonius Meliala
"Bukti foto Sukarno (Presiden Republik Indonesia), Sutan Syahrir (ketika itu Perdana Menteri), dan H. Agus Salim (ketika itu Menteri Luar Negeri) ditawan di kota kelahiranku, Berastagi", katanya dengan bangga.

Sampai kemudian muncullah ide untuk memugar rumah Pengasingan Bung Karno serta membangun Patung Bung Karno. Tidak lama setelah kejadian itu jugalah diwacanakan pemugaran dan pembuatan patung Bung Karno di lokasi rumah pengasingan yang ada di Desa Lau Gumba, sekitar 2 km dari pusat kota Berastagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun