Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menyantap Kenangan dalam Semangkuk Mi Pangsit Kuah di "Baru Indah"

15 Agustus 2020   23:53 Diperbarui: 16 Agustus 2020   00:02 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komplek rasa pecinan di Kabanjahe (Dokpri)

Dari informasi yang pernah saya peroleh dari salah seorang teman yang menaruh minat terhadap bangunan-bangunan kuno, alasan membuat bentuk ruko tampak tidak lebar di depan, tapi memanjang ke belakang disebabkan karena besaran pajak pada waktu itu dihitung berdasarkan lebar rumah.

Menurut informasi para orang tua, pada setiap blok bangunan ini dulunya, pada bagian tengah blok yang terbentuk karena ruko-ruko yang saling membelakangi, terdapat ruang terbuka tempat sinar matahari bisa masuk dan air hujan bisa tercurah. Kata pak Lau, dulu sebelum orang-orang saling membangun bagian belakang rumahnya, anak-anak bahkan bisa bermain bola di lahan yang seperti lapangan kecil di belakang rumah itu.

Beberapa ruko bergaya Chinese Shophouse di Kabanjahe pada saat malam (Foto : Jupiter Maha)
Beberapa ruko bergaya Chinese Shophouse di Kabanjahe pada saat malam (Foto : Jupiter Maha)
Pada beberapa bagian antara setiap ruko juga, dulunya ada jarak yang bisa difungsikan sebagai gang (jalan) yang disebut dengan "gang kebakaran". Mungkin sebagai jalur evakuasi dan antisipasi tindakan pemadaman bila ada kebakaran.

Waktu berlalu, mi pangsit kuah semangkuk sudah ludes saya santap. Pak Lau juga sudah selesai bercerita. Saatnya dia beristirahat di lantai atas, kini giliran ibu yang memegang kendali di dapur rumah makan.

Komplek rasa pecinan di Kabanjahe (Dokpri)
Komplek rasa pecinan di Kabanjahe (Dokpri)
Saya pamit minta diri, sambil menyempatkan diri mengambil foto depan rumah makan yang selalu menyimpan banyak kenangan ini. Semoga rumah makannya senantiasa menyajikan wonton terbaik setiap kali kami kembali ke sini. Salam kebajikan, Bapak, Ibu. Sehat-sehat selalu dan panjang umur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun