Bila ukurannya hanya soal kuantitas tentu mudah sekali mendapatkan jawabannya, pasti manusia kalah oleh mesin. Namun, bila ukurannya adalah kualitas tunggu dulu. Bila kepuasan yang dituangkan dalam perasaan adalah ukuran kualitas tertinggi, tentu hasilnya relatif bagi semua orang.
Mengutip sebuah pendapat dari Heidegger terhadap sains dan teknologi sebagaimana tampak dalam sebuah perdebatan akademik yang hangat di media sosial akhir-akhir ini, antara beberapa orang dengan Goenawan Mohamad, katanya menurut Heidegger "Dunia yang tampil melalui sains dan teknologi adalah dunia yang telah mengalami pembingkaian. Pembingkaian ini kata Heidegger menjadi esensi dari teknologi." Lalu orang itu bertanya ke Mas Goen, "Adakah pengetahuan lain yang tidak membingkai atau mereduksi objeknya?"
Menurut Mas Goen ada, yaitu seni. Sebab katanya, "Seni memungkinkan manusia menghadapi dunia dimana "aku" menyambut "yang-bukan-aku", dengan terbuka dan membiarkannya leluasa, tanpa pembingkaian.
Bagi saya pribadi, debat itu membantu menghubungkan sebuah analogi bahwa hanya jika nanti mesin juga sudah mampu merasai dan dirasai melampaui rasa manusia, rasanya peluang karir di bidang seni ini adalah salah satu pilihan karir berjembatan hobi yang patut untuk tetap diperhitungkan sebagai sebuah pekerjaan atau cara mencari makan.
Bila bukan menghasilkan dalam jumlah besar, setidaknya ia bermanfaat menyambung hidup dan mencukupi kebutuhan. Rasa pun adalah jenis kebutuhan yang penting untuk dipenuhi.
Saya pribadi, selama masa pandemi ini senang menikmati hobi membuat berbagai kerajinan dari kayu, selain menulis di Kompasiana. Akibat dari kombinasi keduanya salah satunya adalah artikel ini.
Baca: membuat instalasi tiang anggrek dan meja sudut surealis dari kayu
Hanya bentuk-bentuk sederhana berupa meja-meja kecil dengan kaki akar kayu-kayu bekas, dan instalasi untuk tempat menempelkan bunga-bunga anggrek yang ditanami oleh istri saya. Walaupun begitu, ada juga ternyata yang bertanya apakah benda-benda itu bisa diorder.
Apapun itu, respons dari para pembaca yang melihat karya seni yang dihasilkan melalui hobi dalam dokumentasi tulisan, adalah alternatif yang baik untuk dipertimbangkan sebagai jaga-jaga.
Hobi adalah jembatan emas yang menghubungkan gaya hidup dalam sudut pandang kesehatan dengan karir yang melampaui sekadar tagar.