Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketika Kucing Memanipulasi dan Kera Bernegosiasi, Siapa Sesungguhnya Memegang Kendali?

30 Mei 2020   13:24 Diperbarui: 30 Mei 2020   13:25 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.pexels.com/photos/416160/pexels-photo-416160.jpeg?auto=compress&cs=tinysrgb&dpr=2&w=500

Lynea meyakini bahwa masing-masing pemilik kucing dan kucingnya memiliki karakteriskik khas jenis suara mengeong dalam hubungan mereka masing-masing, dan hanya mereka yang paling mengerti apa maksud bahasa dalam suara khas itu.

Penelitian menunjukkan bahwa mengeong adalah suara yang memiliki frekwensi sama dengan tangisan seorang bayi yang meminta perhatian. Sebagaimana bayi yang akan tetap menangis hingga mendapatkan apa yang mereka mau, kucing pun akan tetap mengeong hingga mereka mendapatkan perhatian kita dan keinginan mereka terpenuhi.

Bedanya, saat manusia menjadi semakin dewasa mereka umumnya tahu memperlakukan ayah ibunya sebagai orang tuanya. Sementara itu, kucing domestik yang telah hidup ribuan tahun di rumah-rumah manusia dari generasi ke generasi, tampaknya selama masa hidupnya bukan memperlakukan manusia sebagai orang tuanya, melainkan sebagai pelayannya.

 

Bagaimana Kera Bisa Bernegosiasi dengan Manusia?

Hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa jenis kera Makaka mempunyai kecerdasan yang tampak dalam kemampuannya menggunakan batu untuk memecahkan cangkang mollusca untuk dijadikan makanan. Namun kecerdasan kera Makaka ini telah meningkat ke sebuah jenjang yang lebih tinggi di Pura Uluwatu, Bali.

Makaka yang merupakan jenis monyet dari famili Cercopithecidae atau Monyet Dunia Lama, memiliki ciri-ciri badan yang tegap, bagian bawah tubuh berwarna merah dan memiliki ekor panjang. Di beberapa daerah di Indonesia, Makaka disebut dengan berbagai nama seperti Bojog (Bali), Kethek atau Munyuk (Jawa), Monyet, Kunyuk atau Onces (Sunda).

Bonnet macaque (Macaca radiata), Photograph By Shantanu Kuveskar (Sumber: wikimedia.org)
Bonnet macaque (Macaca radiata), Photograph By Shantanu Kuveskar (Sumber: wikimedia.org)
Sebagaimana diketahui, bahwa Pura Uluwatu di Bali merupakan sebuah objek wisata yang mampu menarik banyak kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Di sana, ada sejumlah kera Makaka yang sering usil mencuri barang-barang milik wisatawan. Ada kacamata, kipas, topi, bahkan telefon genggam, yang mereka curi dari wisatawan yang lengah.

Tapi pencurian itu bukan hanya usil biasa. Itu adalah bentuk kriminalitas dan kecurangan yang telah membawa kera Makaka Uluwatu ke dalam sebuah negosiasi perdagangan dengan manusia. Ya, barter adalah bentuk sederhana dari negosiasi.

Perkembangan pariwisata dan kunjungan warga dari berbagai belahan dunia ke tempat itu telah mengembangkan tingkat kecerdasan kera Makaka yang belum ada ditemukan di tempat lainnya. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Dr. Iskandar, yang melakukan riset sederhana tentang perlilaku kera Makaka sambil berwisata ke Uluwatu.

Dokpri
Dokpri
Dia menjadikan telefon genggam milikinya sebagai umpan untuk memancing pencurian dari kera Makaka secara sengaja. Pancingannya berhasil, beberapa kali kera Makaka mencuri telefong genggam miliknya di beberapa lokasi yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun