Syaratnya, bambu ditebang di bagian tengah ruasnya dan ditanam miring. Maksudnya adalah agar air hujan dapat tertampung pada sisa ruas bambu bekas tebangan, yang berfungsi sebagai material daya dukung kehidupan yang memungkinkan bambu untuk bisa tumbuh lagi.
Ternyata, dengan sedikit kepedulian, manusia yang menerima banyak manfaat dari bambu, bisa mendapatkan kehidupan yang berkelanjutan bila bertindak berdasarkan pertimbangan dan etika ekologis. Berikan kehidupan kepada alam, maka alam pun memberikan daya dukung yang memadai bagi kehidupan kita.
Sejak kecil, saya senang melihat di kampung kami ini banyak orang yang menghasilkan barang-barang dari bambu untuk dijual atau sekadar dipergunakan sendiri. Salah satu yang paling umum adalah pengrajin keranjang.
Keranjang-keranjang yang dibuat terdiri atas berbagai ukuran, tergantung untuk apa ia difungsikan. Lain ukuran keranjang untuk tomat atau jeruk.
Aktivitas membuat keranjang ini disebut dengan "nggele keranjang". Biasanya para pemuda atau bapak-bapak yang melakukannya. Namun, belakangan di beberapa tempat lain saya pernah juga melihat wanita atau kaum ibu yang me-nggele keranjang.
Sunun dibuat berbentuk dasar segi empat yang agak oval, dengan bagian atasnya yang berbentuk kerucut, dilengkapi dengan tali gantungan yang terbuat dari ijuk dan daun pintu dari kayu.
Sementara itu, sagak adalah wadah yang dianyam dari bambu sedemikan rupa, sehingga tampak seperti corong yang mengembang dengan sisa batang bambu utuh di bagian bawahnya dan setengah terbuka.
Bisanya sagak ditempatkan pada para-para berpenyangga di kandang ayam, atau di sekitar dinding belakang rumah, atau bahkan bisa di ranting-ranting pohon. Bentuknya memang tampak seperti sarang binatang unggas yang alami.
Selain itu, ayam-ayam yang dipelihara juga adalah persediaan bahan makanan bila ada keluarga atau tamu yang datang berkunjung untuk berbagai keperluan. Menghidangkan olahan daging ayam kampung adalah juga salah satu bentuk penghormatan bagi keluarga atau kerabat dalam suku Karo.
Bahkan dalam acara-acara pesta adat, ayam kampung yang gemuk dan telur ayam kampung adalah beberapa dari kelengkapan persembahan atau hadiah yang menjadi simbol berkat kemakmuran dalam mata pencaharian, bentuk perhatian kasih sayang atau penghormatan antar kerabat keluarga.