Jika nada "Au clair de la lune" yang terekam dalam fonautograf itu mungkin terasa cukup menyeramkan, itu barangkali lebih karena teknologi dua abad lalu yang tidak mudah untuk dijembatani dan dimunculkan dalam suasana sesuai zaman ini. Namun, bukan tidak mungkin memang nada itu mewakili perasaan manusia ketika lagu itu tercipta dan disenandungkan pada zamannya.
Berikut adalah video Au clair de la lune, dengan senandung indah serta dialek Prancis yang khas. Sebuah lagu rakyat yang sudah sangat tua bagi anak-anak.
Menjadi menarik ketika menghubungkan metafora sinar rembulan dalam lagu dengan jembatan perasaan manusia yang hidup di antara perubahan zaman. Dalam astronomi, perubahan bentuk dan cahaya bulan seringkali dipakai sebagai petunjuk dalam pergantian musim.
Itu tampak sebagaimana fenomena supermoon terbesar tahun ini, dan akan menjadi yang terakhir di tahun 2020 ini, dimana bulan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya. Supermoon adalah penanda datangnya musim semi menggantikan musim hujan di negara dengan empat musim.
Bulan berganti musim berganti. Dan bila perubahan musim memang tidak lagi mengikuti perubahan bulan sebagaimana biasa diketahui, maka patutlah memang kita merasakan suatu kegelisahan yang cukup seram.
Sebagaimana Pierrot dan temannya dalam sebuah percakapan di bawah sinar rembulan, bagaimana pun gelapnya malam, kita masih patut tetap berharap mendapatkan sebuah pena untuk menuliskan sepatah kata. Ketimbang terjebak dalam ketakutan, lebih baik kita membukakan pintu dan berbagi untuk menjaga nyala api sebagai jembatan kehangatan.
Referensi:
- wiki/Au_Clair_de_la_Lune_(1860)
- lirik-terjemahan.com/au-clair-de-la-lune
- wiki/Abad_Pertengahan
- kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H