Lose-Win (kalah-menang)
Strategi ini tampak dalam hubungan dimana orang tua kalah dan anak menang. Keinginan orang tua dikorbankan demi memenuhi keinganan sang anak.Â
Dapat dibayangkan, dalam hubungan yang seperti ini orang tua akan tampak sebagai pihak yang tidak punya kendali, sementara anak menjadi manja karena semua keingannya sepertinya harus dipenuhi.
Dalam komunikasi, strategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja mengalah untuk mendapatkan manfaat dengan kekalahan mereka.
Meskipun keberhasilan strategi pola asuh anak dalam setiap keluarga tidak sama, sebagaimana lazimnya suatau hubungan, termasuk hubungan antara orang tua dan anak, diharapkan memberikan hasil yang sama-sama baik bagi para pihak maka tampaknya strategi menang-menang adalah hubungan yang baik untuk diupayakan dalam pembinaan keluarga sekalipun untuk itu tidak akan mudah, karena keluarga hidup dalam ruang dan waktu yang semakin menuntut adanya penyesuaian-penyesuaian dalam suasana yang sama sekali sudah berubah.Â
Hal ini sama tidak mudahnya dengan menghadirkan "win-win solution" dari sebuah proses negosiasi atas suatu masalah yang pelik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H