Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Strategi Pola Asuh Anak pada PKK dalam Hubungan Paralel dengan Teknik Negosiasi

6 Mei 2020   10:01 Diperbarui: 6 Mei 2020   14:01 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pada sebuah kesempatan pembinaan keluarga melalui kegiatan PKK di Desa Selandi Baru Kec. Payung Kab. Karo, 2006 (Dokpri)

Sebagaimana dikutip pada laman wikipedia.org, bahwa meskipun teknik negosiasi dalam komunikasi ini sebagaimana pendapat Stephen Robbins dalam bukunya Organizational Bahavior (2001), lebih tampak sebagai negosiasi dalam komunikasi bisnis, dimana itu adalah proses dari 2 pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang sama atau bertentangan, bertemu dan berbicara untuk mencapai suatu kesepakatan. 

Negosiasi sebagai proses pertukaran barang atau jasa antara 2 pihak atau lebih itu terwujud dalam kesepakatan tingkat harga yang sesuai untuk proses pertukarannya.

Namun, pada pola asuh anak dalam keluarga sebagaimana yang kami pelajari dalam pedoman-pedoman PKK itu, "negosiasi" yang tampak berlangsung dalam hubungan antara orang tua dan anak pada keluarga ini, tercermin dalam hasil yang tampak sebagai bentuk pertukaran kompensasi yang secara konkret bisa juga dalam bentuk barang dan jasa, sebagai sebuah kesepakatan yang walaupun tidak resmi, tapi terasa.

4 strategi pola asuh anak dalam keluarga pada PKK yang paralel dengan teknik negosiasi dalam komunikasi itu yakni:

Win-Win (menang-menang)

Strategi ini tampak dalam hubungan orang tua dan anak yang sama-sama menguntungkan. Keinginan orang tua dan anak sejalan dan tidak ada perbedaan pandangan.
Dalam komunikasi, strategi negosiasi ini dipilih bila pihak-pihak yang berselisih menginginkan penyelesaian masalah yang diambil pada akhirnya menguntungkan kedua belah pihak.

Win-Lose (menang-kalah)

Strategi ini tampak dalam hubungan dimana orang tua menang dan anak kalah. Keinginan orang tua tercapai dengan mengorbankan keinginan si anak.
Dalam komunikasi, strategi negosiasi ini dipilih karena pihak-pihak yang berselisih ingin mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari penyelesaian masalah yang diambil. Dalam strategi ini pihak-pihak berselisih berkompetisi untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan.

Lose-Lose (kalah-kalah)

Strategi ini tampak dalam hubungan dimana orang tua dan anak sama-sama kalah. Keinginan orang tua dan anak yang sama-sama tidak tercapai ini, mirip dengan apa yang disebut sebagai zero-sum game pada teori permainan, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai permainan tanpa hasil.

Dalam komunikasi, strategi ini dipilih biasanya sebagai dampak dari kegagalan pemilihan strategi yang tepat dalam bernegosiasi. Akibatnya pihak-pihak yang berselisih pada akhirnya tidak mendapatkan sama sekali hasil yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun