Kalau ternyata keduanya saling memberi manfaat dalam hubungan saling bertolong-tolongan, barangkali itu adalah bukti bahwa selain diikat nilai prinsip ekonomi, di pasar juga tidak kurang orang-orang diikat oleh hal-hal yang bernilai filosofis.Â
Selain itu tentu juga karena orang-orang membutuhkan sayuran sebagai salah satu sumber utama nutrisi.
![Salah satu sudut Pusat Pasar Kabanjahe yang menjual aneka sayuran (Dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/04/26/whatsapp-image-2020-04-26-at-22-46-45-3-5ea5b26e097f366424643455.jpeg?t=o&v=555)
Tentu sebagaimana pendapat Fisher, bahwa di penghujung akhir materi perlu untuk mengembalikan kita sampai kepada pemikiran seorang bocah berusia 4 tahun yang sering kali justru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang paling bermutu.
Sebagai penutup, belajar dari studi fenomenologi yang disampaikan oleh salah satu tokoh historis besar fenomenologi, Gerardus van der Leeuw, dengan buku karangannya yang berjudul Phenomenologie der Religion (1933).Â
Ia menjelaskan bahwa ada suatu bentuk kesadaran yang kian berkembang bahwa realita terlalu kaya dan majemuk bagi kita, hingga sangat sulit untuk berharap bahwa suatu saat kita mungkin akan mampu menafsirkan dan menuangkan realita kedalam suatu falsafah tunggal dengan suatu metode tunggal.
Kekangan atau penundaan terhadap penilaian fenomenologis yang berdimensi tunggal dan memaksakan kehendak hanya baru dapat muncul setelah kita mengalami devosi, penyangkalan diri yang hangat secara spontan.Â
Pemahaman ini akan memberi kita kapasitas untuk melihat secara objektif esensi dari sebuah fenomena, bahkan mengupas subjektifitas suatu persepsi dan membawa kita berrefleksi, dengan kata lain menembus jauh akan apa yang tampak.
Mungkin selain untuk nutrisi, untuk hal inilah orang-orang masih tetap menanam, menjual dan membeli sayur. Tanpa sadar, manusia di pusaran sayuran ini, melakukan ini dan itu dalam perjuangan bersama umat manusia untuk memahami realitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI