Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bersama Ikan, Menjejak Alam dari Selawang ke Badigulan

24 April 2020   00:39 Diperbarui: 25 April 2020   20:30 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjala ikan di Lau Raja, bersama Mohin dan Roberto (Dokpri)

Kami mulai menjala ikan sekitar pukul 10 wib, di sungai sekitar persawahan yang termasuk wilayah desa Pertumbuken Kecamatan Barusjahe.

Setelah melewati rute sungai sepanjang 4 kilometer, kami beristirahat. Sudah ada puluhan ekor ikan yang berhasil dijala oleh dua orang teman dari Desa Serdang, yang memang sudah biasa menjala ikan di sungai ini.

Menjala Ikan di Sungai Lau Raja (Dokpri)
Menjala Ikan di Sungai Lau Raja (Dokpri)
Kami berhenti di dekat sungai, dan membuat tungku untuk memasak. Ikan-ikan dibersihkan jeroannya, kemudian ditusuk dengan bambu untuk dipanggang. Beberapa orang memetik daun pakis liar, yang di sini dinamakan paku-paku.

Memanggang ikan hasil tangkapan di Lau Raja (Dokpri)
Memanggang ikan hasil tangkapan di Lau Raja (Dokpri)
Sayuran ini direbus di dalam ruas batang bambu tanpa air. Secara alami kandungan air yang ada pada sayur dan ruas bambu itu sendiri membuat sayurannya terebus dengan baik dan wangi alami. Sebagian lagi menumbuk cabe, tomat dan kacang dicampur sedikit garam untuk membuat sambal yang tidak akan didapatkan bila bukan sedang berada di sungai ini menjala ikan.

Sayur pakis \ dokpri
Sayur pakis \ dokpri
Setiap orang makan dengan lahap, sambil menikmati kicauan burung dan kera-kera yang menatap dari kejauhan. Setelah makan siang, perjalanan kami lanjutkan sekitar 5 kilometer lagi menuju ke arah hulu, di desa Serdang.

Tidak terlalu banyak lagi ikan yang bisa kami dapatkan dalam sisa perjalan. Lagipula maksud perjalanan hari ini memang lebih ke arah menikmati keindahan alam, sungai, hutan dan pegunungan, dan mendapatkan makan siang yang secukupnya dari sungai.

Sebelum pulang, kami singgah untuk mandi di sebuah bendungan yang juga dinamakan bendungan Badigulan. Kawasan ini termasuk wilayah desa Barusjahe.

Ini adalah sungai yang berada di bawah sebuah lembah yang dinamakan Lembah Seribu Bunga. Lembah yang diniatkan oleh seorang penduduk setempat menjadi sebuah lokasi eko-wisata pada masa yang akan datang.

di Lembah Seribu Bunga, Barusjahe (Dokpri)
di Lembah Seribu Bunga, Barusjahe (Dokpri)
Mandi di Bendungan Badigulan, Barusjahe (Dokpri)
Mandi di Bendungan Badigulan, Barusjahe (Dokpri)
Pada 25 Februari 2018, saya sempat kembali menjala ikan di sungai ini pada kesempatan yang lain dan dengan teman yang lain, namun masih dengan ahli penjala ikan yang sama, Mohin, Eben dan Roberto.

Mereka adalah warga lokal yang sudah mirip dengan pemandu perjalanan ke alam liar yang sering mendampingi orang-orang konservasi seperti dalam liputan kehidupan alam liar di National Geographic.

Menjala ikan di Lau Raja, bersama Mohin dan Roberto (Dokpri)
Menjala ikan di Lau Raja, bersama Mohin dan Roberto (Dokpri)
Menjala ikan di Lau Raja bersama teman-teman Kantor Camat Kabanjahe (Dokpri)
Menjala ikan di Lau Raja bersama teman-teman Kantor Camat Kabanjahe (Dokpri)
Ikan Jurung, Nurung Mbentar sungai Lau Raja (Dokpri)
Ikan Jurung, Nurung Mbentar sungai Lau Raja (Dokpri)
Apa yang tersaji dalam pemandangan selama perjalanan dan menyaksikan keahlian orang-orang setempat memanfaatkan hal-hal yang bisa dipanen dari alam, memang menanamkan sebuah rasa bahwa akan terlalu disayangkan bila kita harus kehilangan kesempatan untuk bisa melanjutkan kehidupan dalam alam yang lestari dan berkelimpahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun