Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar di Rumah karena Corona dan Tiga Contoh Pendidikan Moral yang Mendasar sebagai Refleksi

24 Maret 2020   22:59 Diperbarui: 16 Juni 2021   12:07 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih dari 1.000 pelajar sekolah perawat di Baoji, Provinsi Shaanxi, China, mengikuti sebuah ujian tanpa pengawas ujian di sebuah lapangan terbuka pada 25 Mei 2019 yang lalu. (Photo/CFP - www.cfp.cn)

Baca juga : Merdeka Belajar Memudahkan Guru dalam Memberi Materi Pelajaran

Menurutnya, kalau anak tidak dididik dengan benar, ilmu lain yang ia pelajari bisa menjadi bumerang bagi bangsa dan negara. Tujuan pendidikan Di Zi Gui ini adalah untuk membentuk manusia seutuhnya, sehat jasmani dan rohani, jadi andalan keluarga, dan juga mengabdi kepada bangsa dan negara.

Pelajaran Di Zi Gui ini mengatur tatanan dari hubungan yang paling erat di antara anggota keluarga, sampai cara berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. 

Di Zi Gui merupakan bahan pendidikan yang akan membentuk karakter yang baik, dan juga merupakan dasar untuk melahirkan dan mengembangkan kasih sayang dan moralitas.

Secara khusus, Di Zi Gui menegaskan pentingnya pendidikan rumah tangga dalam membentuk etika dan norma kehidupan yang sehat dan baik bagi seseorang. 

Buku yang banyak bersandar pada ajaran moral Konfusius ini, pada bagian Bab Pertama ayat keenam dalam Analek Konfusius menjelaskan bahwa seorang anak seharusnya sejak dini dididik dengan konsep berikut :

"Dasar utamanya adalah berbakti dan patuh pada orangtua serta menunjukkan kasih sayang sesama saudara; kemudian mengembangkan kewaspadaan diri dan peduli terhadap lingkungan hidup hingga menjadi orang yang bisa diandalkan; juga belajar untuk mencurahkan cinta kasih pada sesama, mendekatkan dirinya dengan para orang bijak. Setelah memenuhi syarat pendidikan moral yang mendasar, barulah mempelajari keahlian dan ketrampilan lainnya berdasarkan bakat dan kemampuan masing-masing murid/anak. "

Beberapa bentuk narasi pengajaran yang juga bisa dipandang sebagai pengajaran dengan perumpamaan bernilai filsafatis di antaranya, 

Pertama, "Bila membawa wadah kosong, bawalah seperti membawa barang berisi. Saat masuk ruangan kosong harus tetap santun seperti jika ada orangnya." 

Baca juga : Tenaga Pendidik Usia Dini Siap Laksanakan Belajar Tatap Muka

Maksudnya bahwa dalam setiap situasi, kita tidak boleh sembrono dan menganggap sepele semua perkara. Sekalipun sekeliling kita tampak tidak menuntut suatu kewaspadaan dan kesiapsiagaan, adalah jauh lebih baik menjadi orang yang waspada dan siaga. Tidak ada untungnya menjadi orang sembrono dan memandang remeh segala hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun