Karena, sebenarnya baik dalam setuju mapun perdebatan atas kisah yang diwariskan secara turun-temurun atas sebuah hikayat, sebenarnya ada hal-hal yang saling beririsan dari setiap suku bangsa dan etnik, yang bahkan terpisah oleh samudera raya.Â
Hanya saja, rasa ego manusia yang berkembang dalam isi tempurung kepalanya yang kecil terkadang bisa mengalahkan bahkan luasnya benua dan samudera.
Maka bukan tidak beralasan bila Richard Templar, mengatakan dalam The Rule of Life bahwa secara genealogis bisa saja 90% laki-laki di Eropa bila ditarik jauh ke belakang mungkin punya kaitan dengan Genghis Khan, orang besar dari Mongolia sang penakluk dunia itu.Â
Kalau begitu, mengapa tidak mungkin orang Karo yang bermarga Brahmana di Desa Limang Kecamatan Tigabinanga, atau marga Meliala dan Pandia di Desa Seberaya punya hubungan dengan orang-orang dari berbagai kasta di India?
Atau masih patutkah kita bersilang sengketa soal asal usul nenek moyang atau soal siapakah pribumi asli bila ternyata kita semua bersaudara? Justru yang lebih menarik saat ini barangkali adalah bagaimana kita bisa merawat persatuan dalam keberagaman kita, karena itulah yang menjadikan kita Indonesia.
Referensi:
1. Tak Ada Pribumi, Begini Tes DNA Tentukan Asal Usul Orang Indonesia
2. Putri Hijau
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H