Ia yang selalu tampak lebih lebih mencemaskan masa depan perdamaian bangsanya ketimbang dirinya sendiri, sering kali melahirkan sebentuk kritik keras bahkan sarkasme yang lahir dari kepedulian yang penuh emosi dan gairah. Itu mungkin baik-baik saja, tapi siapa tahu kalau itupun bisa saja hanya gambaran samar dari sebuah generasi yang memimpikan mimpi yang mulia tapi tanpa melakukan apa-apa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!