Niat dan tekad bekerja yang diwujudkan dalam upaya terbaik sampai batas yang kita bisa, adalah juga sebuah ibadah yang murni. Terlepas dari apapun hasil akhir sebuah pekerjaan, maka patutlah orang yang mengerjakannya mengucapkan syukur kepada Tuhan, karena sudah melakukan upaya yang terbaik dalam waktu-waktu yang tersedia baginya.
Maka, ketika kita berdoa, "Tuhan, hari ini saya tidak bisa ini, atau tidak bisa itu, karena saya lebih perlu melakukan ini, atau melakukan itu," mungkin saja Tuhan yang akan membenarkan ketidakhadiran kita di satu hal, karena pada saat yang sama kita hadir di hal yang lain, sepanjang hal-hal itu memang dilakukan untuk Tuhan.
Ibadah kita adalah apa yang kita lakukan dalam keseharian pada waktu yang hanyalah sebuah kesempatan. Itu bukan sebatas ritus yang kita ikuti di rumah ibadah. Kita adalah apa yang kita kerjakan, saat tidak ada orang yang melihatnya.
Selamat bekerja, dalam hal apa pun yang berguna...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H