Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Seperti Mimpi, Idealisme Hilang Saat Bangun Pagi

20 April 2019   01:08 Diperbarui: 20 April 2019   01:10 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://66.media.tumblr.com

Dengan iming-iming bisa sekolah tanpa biaya di sekolah yang akan dia masuki, pada waktu itu ia hanya berharap orang tuanya akan sedikit terbantu, karena tidak perlu memikirkan biaya sekolahnya. Setamatnya dari sana, ia juga bisa langsung bekerja sebagai PNS. Apakah hidup akan berjalan sesederhana itu? Adakah alasan lain baginya seperti pak Saragih untuk bersyukur, seandainya kenyataannya nanti tidak sebaik harapannya? Jalan hidup masih terlalu singkat untuk aku menemukan jawabannya, begitulah batin Tarno.

Tugas Tarno setiap harinya sebagai pegawai magang dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi calon-calon PNS itu adalah memastikan semua peserta bangun pagi sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, memimpin senam pagi, menyiapkan apel pagi dan apel sore, serta memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan peserta. Apakah itu kebutuhan di kelas diklat, maupun kalau-kalau ada peserta yang sakit sehingga membutuhkan pengobatan dokter atau yang sesekali meminta permisi untuk menemui anggota keluarganya di saat-saat jam istirahat. Ada peserta yang perlu permisi untuk menyusui bayi, karena sebagian memang adalah ibu-ibu menyusui yang baru melahirkan sesaat sebelum pelaksanaan diklat itu.

Tarno, yang baru berumur dua puluh dua tahun, sebagai lulusan pendidikan kedinasan pemerintahan di Pulau Jawa, menjalani masa diklat prajabatan saat ia masih menjalani pendidikan. Karena itu, begitu menamatkan pendidikannya, ia langsung ditempatkan dan tidak perlu lagi menjalani proses pendidikan dan pelatihan pra jabatan di daerah penempatan, sebagaimana beberapa hari ini dia saksikan dijalani oleh para peserta di asrama ini.

Seluruh peserta, yang kebanyakan adalah calon-calon PNS dari golongan pangkat yang lebih rendah, semuanya bersemangat mengikuti kegiatan. Walaupun kadang-kadang ada bapak-bapak yang mengeluh karena berjam-jam harus menahan diri untuk tidak merokok, ibu-ibu yang kadang-kadang kerepotan mendiamkan anaknya yang belum ingin lepas dari menyusu, tetapi harus sudah segera masuk kembali ke kelas, semua itu terrekam dalam penglihatan Tarno. Kenyataan itu merasuk ke benaknya dan menyisakan berjuta pertanyaan dalam hatinya, akan seperti apa kehidupan sebagai seorang PNS yang nanti akan dilajaninya.

Selang waaktu berganti, setalah dua minggu berjalan, kegiatan tersebut akan segera berakhir. Tampak keceriaan di raut wajah seluruh peserta, baik ibu-ibu maupun bapak-bapak, serta sebagian dara dan jejaka yang jumlahnya hanya beberapa di antara mereka. Mereka ceria tidak saja karena mereka telah berhasil melewati proses pendidikan dan latihan yang mengekang selama dua minggu, tetapi karena akhirnya mereka akan kembali menjalani kehidupan yang bebas, selayaknya ibu-ibu dan bapak-bapak di kampung tempat tinggalnya.

Maka diadakanlah sebuah acara penutupan atas kegiatan yang telah berlangsung selama 14 hari itu. Pada sebuah bagian acara perpisahan antara panitia dan peserta yang digagas oleh peserta, diselipkanlah acara penyampaian kesan dan pesan, baik dari yang mewakili peserta maupun yang mewakili panitia. Satu persatu peserta yang pria dan yang wanita menyampaikan kesan dan pesannya secara bergantian. Mulai dari masalah tempat tidur bertingkat di asrama yang terkadang menyusahkan bagi ibu-ibu dan bapak-bapak yang gemuk, masalah menu makan setiap hari, masalah jadwal kegiatan yang padat sampai malam hari, sampai hal-hal yang lucu dan menyenangkan yang teringat dari beberapa kesempatan mengobrol di antara sesama peserta setiap menjelang tidur. Berbagai kesan dari acara senam pagi yang kadang menjadi lelucon terkait gerakan-gerakan Tarno sebagai instruktur senam aerobik dadakan, hingga keramahtamahan para panitia dalam melayani para peserta.

Kesan yang terakhir ini terasa agak dibuat-buat untuk menyenangkan hati panitia, karena praktis sebenarnya tidak ada panitia lain yang melayani mereka selepas jam kerja, kecuali Tarno dan seorang lagi temannya, Joni. Mereka berdua ini memang ikut menginap di asrama untuk mengatur kegiatan di luar jadwal belajar di kelas, serta mengawasi kegiatan para peserta selama mereka di asrama.

Setelah selesai bagian para peserta, maka dimintalah kesediaan salah seorang mewakili panitia untuk menceritakan kesan dan pesannya. Sang pembawa acarapun memanggilkan nama Tarno untuk tampil mewakili panitia. Kontan Tarno terkejut, karena di sana hadir juga para pejabat terkait yang ikut bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan ini. Tetapi karena ini adalah kegiatan informal atas prakarsa para peserta, maka para pejabat yang hadir itu merestui saja si Tarno naik ke mimbar untuk berbicara.

Tarno bukannya tidak bisa berbicara di depan umum, tetapi karena sama sekali tidak menduga akan ditugaskan menyampaikan sesuatu mewakili panitia maka ia tidak memiliki persiapan.

"Yang saya hormati, Bapak dan Ibu para panitia, Bapak dan Ibu para peserta pendidikan dan pelatihan pra jabatan sekalian, marilah kita memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih karuniaNya kita masih bisa berkumpul di acara penutupan kegiatan pendidikan dan pelatihan pra jabatan tahun ini.

Kalau diminta menyampaikan kesan dan pesan atas pelaksanaan kegiatan kita ini, saya sebenarnya merasa tidak pantas. Tapi pernah pada suatu sore, saya mendapati beberapa peserta sedang asyik mengobrol di meja diskusi padahal sudah jam istirahat. Saya ikut membaur mendengarkan obrolan mereka, rupanya yang dibahas adalah masalah pengalaman sebelum diterima menjadi calon PNS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun