Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pelajaran tentang Tradisi Hipokrasi dari Rasa Cimpa Gulame

9 Maret 2019   14:01 Diperbarui: 9 Maret 2019   20:01 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasak Cimpa Gulame (dokumentasi pribadi)

Aku tahu, tapi aku memilih untuk tidak mengakuinya. Apa yang benar secara objektif, di masa kini semakin menemukan akselerasinya untuk dijungkirbalikkan menjadi sesuatu yang salah menurut kebenaran subjektif manusia. Ajaibnya, kebenaran jenis ini pun tidak kurang banyak pengikutnya. Bahkan, mampu meningkatkan populasinya bukan karena ia lebih berkualitas dari sesuatu semacam cimpa gulame, tetapi ia lebih adaptif dengan dampak tak terbendung modernisme.

Sekali ini, adalah tidak benar bila didalilkan bahwa apa yang baik, apa yang benar, itulah yang bertahan lama. Dalil pelipur lara dalam realitas ini hanyalah kesadaran bahwa dalam dunia yang busuk, kebusukanlah yang paling berpeluang untuk menang, sedangkan kebaikan mungkin akan menang dalam dunia di luar realitas, hingga tak semua orang mampu memahaminya.

Pelajaran dari semangkuk cimpa gulame, lebih dari cukup untuk kembali menunjukkan kenyataan bahwa sesuatu yang baik pun tidak serta merta membuat semua orang tertarik melestarikannya, karena dalam kesederhanaan pun ternyata terkandung berupa-rupa halangan yang membutuhkan ketekunan dan daya tahan untuk mengatasinya. Belum lagi ditambah kenyataan bahwa ternyata santan memang pembunuh berbahaya yang bekerja dalam senyap.

Cimpa gulame, dirindukan tapi tampak seolah telah hilang ditelan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun