Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekelumit Cerita Lau Simomo, Kampung Bersejarah dalam Pelayanan Kesehatan bagi Orang-orang Terkucilkan

30 Oktober 2018   13:42 Diperbarui: 5 November 2018   01:24 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja GBKP Lau Simomo

oh ... si mulih karaben

ercakap aku la radum

arih-arih la erteman nake

kerah iluh rusursa ngandung

erdalan pe la terjingkangken nande

oh ... si mulih karaben

Sebuah syair yang menceritakan perasaan sedih yang sangat mendalam dari seseorang yang merasakan kesepian yang tak terkira, seolah tidak ada lagi harapan hidup, tidak punya sandaran dan teman untuk berbagi, pulang ke rumah saat malam menjelang tanpa ada orang yang mengharapkan, sendiri dalam tangis sedu sedan pengucilan.

Untuk menyelesaikan permasalahan itu maka diadakan Sidang Kerapatan Raja Bale Berempat dengan menghadirkan Asisten Residen Tapanuli dan Raja-raja Karo (para Sibayak). 

Dalam sidang, uraian dan alasan memilih tempat permukiman yang disampaikan oleh pendeta E.J. Van den Berg sangat menarik dan menggugah para peserta sidang, sehingga sidang dengan persetujuan para peserta yang hadir menghasilkan keputusan untuk membangun permukiman penderita kusta ditempat yang diinginkan, di Lau Simomo.

Selanjutnya pada tanggal 25 Agustus 1906 dimulailah pembangunan permukiman penderita kusta di tempat baru tersebut. Pada saat itu pulalah pertama kali nama Lau Simomo yang dalam bahasa Karo, Lau berarti air atau sungai dan Momo berarti pengumuman. Selanjutnya orang-orang yang bermukim di permukiman itu juga menyebut tempat mereka dengan Kuta Keriahen atau desa sukacita. 

Pembangunan permukiman dan fasilitas penderita kusta di Desa Lau Simomo dilaksanakan melalui beberapa tahap. Pembangunannya sekaligus bertujuan untuk mencegah penularan penyakit yang lebih luas kepada masyarakat, mempermudah perawatan dan pengobatan, termasuk merawat dan membina mentalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun