Mohon tunggu...
Teofilus Ricky
Teofilus Ricky Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dari Kampanye Lingkungan untuk Memajukan Dialog Publik: Komunikasi Lingkungan untuk Keterlibatan Civil

9 Mei 2016   10:48 Diperbarui: 9 Mei 2016   11:20 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

3. Golongan atas mengarahkan perubahan sosial dan ketidak berdayaan masyarakat

Pengembangan kampanye pesan mereka baik ecoAmerika maupun Lakoff melibatkan ahli dalam ilmu kognitif dan psikologi. Ahli tersebut mengidentifikasi nilai inti progresif dan pengembangan kampanye pesan berdasarkan penemuan mereka. Baik Lakoff maupun ecoAmerika keduanya menggunakan pendekatan atas bawah memobilisasi pendukung sebagai konsumen yang terisolisi ide lebih dari warga negara.

4. Pertanyaan tanpa mobilisasi

Pendekatan intelektual baik ecoAmerika maupun lakoff kedunya terbatas untuk ilmu kognitif dan psikologi. Pendekatan reduksionis terbatas hanya untuk merubah budaya  kepercayaan, selain dari keberadaan hubungan politik dan ekonomi. Penemuan retorika baru dalam sistem yang sama dari struktur relasi akan sedikit tercapai. Akhirnya dengan mengikuti strategi komunikasi tersebut akan melanjutkan profesionalitas dari gerakan lingkungan dan mengurangi kapasitas mobilisasi politik.

Komunikasi untuk keterlibatan masyarakat

Untuk mengerhkan luas berdasarkan dukungan perubahan sosial, masyarakat tidak bisa dianggap sebagai objek untuk manipulasi. Sebaliknya, mereka harus menganggap sebagai warga nergara yang terlibat dalam percakapan yang saling melibatkan. Tambahan strategi pesan membutuhkan keterpaduan dalam upaya yang lebih luas untuk membantu perkembangan mobilisasi politik dalam mendukung perubahan sosial. Dalam proses tersebut dituangkan dalam tiga dimensi: (1) dari identitas untuk menantang kampanye (2) pergeseran proses dari satu cara komunikasi untuk keterlibatan masyarakat (3) membayangkan suatu masyarakat yang berkelanjutan secara ekologis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun