Menurut Absurdisme sendiri, manusia sepanjang sejarah selalu berusaha untuk menemukan makna hidup. Namun pencarian ini biasanya selalu berakhir dengan satu dari dua kemungkinan: Pertama, hidup ini tidak bermakna. Kedua, hidup ini memiliki tujuan yang berasal dari kekuasaan yang lebih tinggi (Tuhan atau Dewa) dan kita dipaksa tetap harus menjalani dan mengimani kehidupan.
Solusi yang ditawarkan Absurdisme, adalah manusia harus menciptakan makna atas kehidupannya sendiri. Kemungkinan tidak obyektif, namun cara ini dapat membuat hidup berharga dan layak untuk diperjuangkan, sebab jika mengisi absurditas hidup dengan kepercayaan (agama) atau makna universal, itu merupakan cara melarikan diri juga, serupa dengan menghindar. Jalan paling pendek bagi seseorang untuk bebas sepenuhnya adalah dengan menerima absurditas itu.Â
Camus memperkenalkan gagasan "Accaptane without resignation" menerima tanpa menyerah. Gagasan ini jalan untuk mengakui absurditas namun tetap tidak menyerah dalam pencarian, dan dalam pencarian tanpa menyerah ini, kita memberi makna dengan cara sendiri terus menerus dan memutuskan pikiran hidup atas pengertian kita sendiri, dan ini dinamai Camus sebagai bentuk pemberontakan.
Manusia pemberontak adalah manusia yang berkata "Ya" terhadap kehidupan, sekaligus secara bersamaan juga menyambutnya dengan "Tidak" pada kehidupan, dalam arti men-tidak-kan akan penderitaan, ketidakadilan, dan keterpurukkan lainnya.Â
Seorang pemberontak, percaya bahwa ada satu "kebaikan" yang lebih penting dibanding takdir itu sendiri dan untuk mewujudkan kebahagiaan, seorang pemberontak tidak pernah menoleh kepada hal-hal adikodrati, supranatural, metafisik dan tidak juga kepada negara.
Seorang pemberontak itu amoral, meskipun tidak secara implisit immoral. Sebab moralitas mengimplikasikan pemahaman yang kaku tentang baik-buruk yang pasti setiap waktu. Seorang pemberontak tidak dituntun oleh aturan moral, tapi oleh integritasnya sendiri. Integritas dalam artian di sini berarti kejujuran terhadap diri sendiri dan konsisten atas motivasi-motivasi yang mendorong pikiran dan tindakan yang akan diambil.Â
Maka, bagi Camus "I Rebel; therefore I Exist".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H