Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Fiksi Horor dan Horor Kita

22 Oktober 2020   09:28 Diperbarui: 22 Oktober 2020   09:44 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harap menjadi perhatian, fiksi horor adalah proses kreatif, proses bisnis maupun punya core bisnis, seperti halnya menulis di kompasiana dengan segenap segmen segala orientasi. Hanya saja, meruahnya fiksi horor pun jangan sampai kita menjadi bodoh, berubah menjadi penghayal (generasi halu), phobi maupun menerbitkan isme-lain yang ditolak oleh negara maupun nalar publik.

Fiksi merupakan salah satu bacaan penulis, termasuk fiksi horor. Di tengah fiksi ini mendorong kita untuk secara sukarela memandikan bahasa kita secara organik. Belajar merepair, membenahi dan menyempurnakan bahkan membuat indah sekaligus merawat bahasa kita. Tak dipungkiri juga, dari fiksi-fiksi horor terbit bahasa slebor di kalangan komunitas, yang juga bakal menggemukkan hasanah bahasa kita. Apakah ini juga bagian atas horor kita (sendiri)?

Kata Bre Redana, orang membaca tidak hanya buku tapi juga tanda-tanda alam. Dengan cara itu sekurangnya kita tak membuat horor budaya yang ditertawakan di negerinya sendiri maupun tuna budaya yang belum mampu menghormati dan menghargai atas produksi budaya bangsa sendiri. Dalam hemat penulis, fiksi horor juga bisa menjadi salah satu upaya mencegah praktik kelam korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun