Konsekuensi atas biaya dibutuhkan untuk membangun pengolahan sampah berbasis RDF ini besar, tapi hal ini tentu sebanding dengan apa yang kita dapatkan. Ke depan saya minta seluruh stakeholder yang ada, khususnya perusahaan swasta juga bisa turut ambil bagian, paling tidak dengan ikut menggunakan briket hasil RDF ini sebagai pengganti batu bara. Ini sebenarnya potensinya besar karena banyak industri dan PLTU di Indonesia yang masih memakai batu bara sebagai sumber energinya. Semoga pengelolaan sampah RDF Jateng ini mampu menjadi pioneer daerah lain dan inovasi seperti inilah yang harus terus kita lakukan dan kembangkan bersama dalam mengatasi berbagai problematic. Harap maklum, minyak kita akan habis beberapa tahun ke depan, maka  sumber energi sampah ini bisa menjadi alternatif sumber energi baru.Â
Harapannya ke depan, mudah-mudahan selain pengelolaan sampah pengganti batubara buat pabrikan, juga menghasilkan briket batubara untyuk masyarakat dengan tarif terjangkau. Semoga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI