Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memberdayakan Lansia Merayakan Cinta

21 Juli 2020   13:29 Diperbarui: 21 Juli 2020   14:01 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan gerakan ini adalah dengan membentuk satgas yang bertugas untuk memastikan bahwa warga secara bergotong royong melawan penyebaran dan penularan covid-19 di wilayahnya, sekaligus memastikan dukungan dari luar wilayahnya untuk melawan pandemi ini tepat sasaran dan tepat guna.

Gerakan strategis selama masa pandemi ini salah satunya diprioritaskan kepada para warga lanjut usia (lansia) maupun para  warga (ibu) yang sedang hamil dan ibu yang sedang menyusui. Lansia kenapa perlu diperhatikan, karena mereka sangat rentan dan ibu menyusui penting karena mereka sedang merawat calon generasi penerus, jangan sampai anak-anak stunting karena kurang gizi akibat pandemi.

Dr Ir Diah Krinatuti MS, Dosen dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB, menyebutkan tips lansia sehat dan bahagia di masa pandemi corona, antara lain : selalu tenang dan berpikir positif, menunda jadwal periksa jadwal rutin ke dokter, minum vitamin, mengatasi rasa bosan dan kesepian, tetap aktif bergerak, menikmati hidup dengan menjalankan hobi, sabar dan terus berdoa, giat berolahraga ringan, dll.

7 Dimensi

Direktur Pusat Kajian Keluarga dan Kelanjutusiaan Universitas Respati Indonesia Jakarta, Sudibyo Alimoeso, seperti dilansir Tempo.co, (14/6/2018), mengungkapkan, Lansia itu dalam menjalani sisa waktunya sekurangnya menggenggam 7 dimensi kehidupan. Dimensi Spiritual.

Dimensi spiritual bisa diperkuat dengan mendekatkan diri dalam kegiatan rohani. Dengan begitu, lansia bisa lebih tawakal dan lebih wise. Dimensi Intelektual. Melatih unsur intelektual mereka.

Salah satu caranya adalah dengan mengisi teka teki silang, bermain catur, atau bahkan mengajak bermain kartu remi. Kegiatan sederhana itu bisa bantu agar kemampuan otak lansia tidak menurun, karena mereka terus diajak berpikir. Dengan kegiatan itu, otak lansia jadi aktif terus.

Dimensi lainnya, yakni dimensi hobi. Mengembangkan hobi sangat penting bisa membantu masyarakat lansia tetap gembira dan hal itu bisa mengurangi berbagai penyakit psikis yang bisa dialami masyarakat lansia.

Kemudian ada dimensi vokasional. Dengan mengembangkan keahlian (menulis, mengajar, melukis, menganyam, dll), para lansia akan merasa tetap berguna sehingga merasa bangga dengan tetap eksis atas keahliannya di masyarakat.

Tak kalah penting adalah memekarkan dimensi sosial. Mengembangkan dimensi sosial, maka perlu bergaul dan memiliki banyak teman seusianya. Misalnya, arisan, reuni, dll. Jangan dilarang, bisa terpuruk.

Selanjutnya, tak mengabaikan juga soal dimensi lingkungan. Lansia penting punya lingkungan yang ramah lansia. Misalnya, bagi lansia yang mengenakan kursi roda perlu diberikan jalan yang tidak bertangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun